Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Tapis dan sulam usus. Dua kerajinan tangan yang beberapa tahun belakangan ini mulai lekat dengan Provinsi Lampung.
Kekhasan yang dimiliki keduanya menjadikan produk fesyen ini diminati banyak pihak, tidak hanya di Indonesia namun juga hingga ke mancanegara.
Saat berbicara tapis dan sulam usus, maka kita pun tidak boleh melupakan peran dari sosok Siti Rahayu.
Seorang pekerja menyelesaikan pembuatan sulam usus. (Tribun Lampung/Heru)
Siapakah Siti Rahayu? Dialah perempuan kelahiran Pagardewa 10 Oktober 1957 silam yang masih memiliki pertalian darah dengan master sulam usus Lampung Aan Ibrahim.
Secara garis keturunan, Rahayu merupakan adik dari desainer kenamaan Lampung Aan Ibrahim yang juga berusaha melestarikan warisan budaya Sai Bumi Ruwa Jurai ke generasi mendatang.
Ditemui di galeri miliknya di kawasan Jalan Soekarno Hatta No 3 Tanjung Senang Bandar Lampung, ibu empat anak ini mengakui turut berkecimpungnya ia di dunia fesyen Lampung tidak lepas dari dukungan sang kakak, Aan Ibrahim.
Galeri yang juga merupakan kediaman pribadi disulap menjadi sebuah ruang pamer beberapa produk kerajin tangan khas Lampung.
Sulam usus dan tapis adalah dua hal yang menonjol di galeri milik Rahayu.
Bagi penyuka fesyen, anda pasti suka berlama-lama di galeri ini.
Terlebih saat melihat rupa pakaian pernikahan adat Lampung dari sulam usus hingga menyaksikan proses pembuatan sulam usus.
Rahayu dan koleksi sulam ususnya. (Tribun Lampung/Heru)
"Ini hanya galeri sederhana, disini saya tampilkan produk karya yang telah jadi. Sedangkan di bagian belakang terdapat workshop dimana sulam usus diproduksi oleh para pekerja mulai dari nol hingga jadi," ungkap Rahayu saat ditemui Tribun.
Ikut andilnya Rahayu pada sulam usus dan tapis tidak lepas dari darah seni yang mengalir di keluarganya.
Ia mengatakan kemampuan ini mengalir dari sang ibu yang merupakan penjahit kenamaan di Pagardewa sehingga kemudian menurun kepada Aan Ibrahim dan dirinya.