Fajar menerangkan cold brew mengadopsi cara penyajian kopi ala Jepang dan Belanda.
Cara ini cukup populer di beberapa daerah di Indonesia.
Sementara ‘Baba’ berasal dari bahasa lokal yang bermakna ‘bawa-bawa’.
Jadi Baba Cold Brew bermakna kopi siap minum dan siap pula dibawa pulang.
Namun jangan salah, Baba Cold Brew bukanlah kopi instan.
Kopi ini telah melampaui serangkaian proses sebelum sampai ke tangan konsumen.
Di tempat usahanya Jalan Tgk Chik Dipineung Raya No 12 D Kampung Pineung, Banda Aceh, Fajar meracik dan menjual minuman kopi kemasan ini bersama istrinya.
Baba Cold Brew juga bisa didapatkan di Bidjeh Coffe Shop Jalan Dr Syarief Thayeb No 32 Lambhuk, Banda Aceh.
Baba Cold Brew dimulai dari roasting hingga menjadi serbuk, perendaman, penyaringan, hingga pengemasan.
Yang membuatnya beda adalah teknik cold brew tidak menggunakan air panas seperti lazimnya menyeduh kopi.
Melainkan dengan cara bubuk kopi direndam selama 18 jam kemudian melalui 2 kali proses penyaringan dengan menggunakan peralatan khusus.
Proses tersebut menghasilkan citarasa berbeda dan konon baik untuk kesehatan karena kadar asamnya lebih rendah sehingga baik bagi lambung.
Pun seperti diketahui, kopi jenis arabica mengandung kafein yang lebih rendah sehingga tidak mengakibatkan efek kantuk.
Varian Baba Cold Brew