News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Jateng

Tasbih Raksasa dari Batu, Keunikan Lain yang Ditawarkan Karimunjawa Selain Keindahan Laut

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tasbih raksasa yang terbuat dari batu di Karimunjawa.

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rika Irawati

TRIBUNNEWS.COM, KARIMUNJAWA - Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menawarkan keindahan alam bawah laut dan darat.

Yang tak boleh Anda lewatkan saat plesir ke Karimunjawa adalah mendaki Bukit Joko Tuwo dan Bukit Love.

Dari kedua bukit ini, Anda bisa melihat Karimunjawa dari atas.


Pemandangan pantai Karimunjawa dari bukit Love. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Pemukiman penduduk berlatar laut lepas dan pulau-pulau kecil akan membuat Anda terkagum-kagum.

Meski berada di perbukitan, separo perjalanan menuju Bukit Joko Tuwo bisa Anda tempuh mengendarai sepeda motor.

Sisanya, harus ditempuh jalan kaki lantaran medan yang terjal dan cukup menanjak.

Di dekat gapura Bukit Joko Tuwo, terdapat gazebo yang mengarah ke laut lepas.

Sambil istirahat sejenak setelah tracking, Anda bisa mengabadikan foto Karimunjawa dari atas.

Dari gazebo, Anda bisa melanjutkan perjalanan menuju objek wisata tasbih raksasa.

Tasbih ini dibuat dari batu-batu berbentuk bulat yang dirangkai menggunakan tali.


Tulisan "Love" di atas sebuah bukit di Karimunjawa. (Tribun Jateng/Rika Irawati)

Batu-batu ini diletakkan di tebing bukit.

Lantaran warna batu tasbih tak begitu mencolok, seringkali tasbih raksasa ini terlewat pengunjung.

Namun, jika dilihat dari jalur yang sedikit naik, akan terlihat tasbih tersebut.

Mengambil jalur berbeda dari jalan naik, Anda bisa menuruni bukit menuju sebuah rumah berdinding bambu.

Di rumah yang hanya memiliki satu ruang ini tersimpan kerangka ikan hiu.

"Saat ditemukan, ikan itu sudah mati karena usianya yang memang sudah tua.

Karena ikan jantan itu disemukan sendiri, warga menyebutnya sebagai ikan Joko Tuwo karena sendirian dan sudah tua," ujar Jaya Utama, warga yang tinggal di kaki Bukit Joko Tuwo.

Sayang, di bukit ini tak ada penjaga. Anda pun tak bisa menanyakan lebih detail keberadaan tasbih raksasa dan kerangka ikan hiu tersebut.

Saat menuruni Bukit Joko Tuwo, Anda bisa mampir ke sisi lain bukit.

Tempat yang disebut Flower Hill ini ditanami beragam bunga.

Terdapat gazebo tempat pengunjung menikmati keindahan bunga dan hamaparan laut lepas Karimunjawa dari ketinggian.

Dari Bukit Joko Tuwo, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Bukit Love yang berada di belakang SD Karimunjawa 3.

Seperti namanya, di bukit ini dibangun menggunakan adonan semen tulisan LOVE untuk menarik wisatawan.

Tak jauh dari tulisan LOVE, terdapat pula tulisan KARIMUNJAWA dan gentong kecil.

Keduanya seringkali menjadi objek foto pelancong di Karimunjawa.

Bukit LOVE ini cukup mudah dijangkau menggunakan kendaraan, baik motor maupun mobil lantaran telah dibuat jalan dari cor semen.

Mengunjungi kedua bukit ini, wisatawan tak perlu membayar alias gratis.

Hanya, pastikan kendaraan yang digunakan cukup fit untuk dikendarai naik bukit.

Anda bisa menyewa motor dari penduduk Karimunjawa seharga Rp 50 ribu - Rp 75 ribu per hari. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini