TRIBUNNEWS.COM - Ratusan remaja muda bersabar dalam antrean panjang untuk mendaftar menjadi peserta audisi acara lawakan tunggal Stand Up Comedy Indonesia di KompasTV di halaman parkir Gedung Kompas - Gramedia Palmerah Barat, Minggu (20/11/2015).
Ini adalah proses audisi lanjutan, setelah audisi yang sama digelar di sejumlah kota besar.
Mereka berjejer rapi dalam antrian panjang sekitar tujuh baris.
Antrean panjang audisi stand up comedy, Kompas TV, Minggu (20/11/2015).
Sebuah proses audisi yang melelahkan. Mulai dari usia belasan, usia dewasa sampai yang 'sudah berumur' ikutan antre.
Macam-macam motivasinya. Ada yang ingin tenar lewat jalur komedi, ada yang iseng-iseng berhadiah, siapa tahu mujur, ada juga yang memang sangat serius ingin lolos seleksi.
Padahal dari sekian ratus peserta, hanya diambil 16 kontestan dari setiap audisi di kota-kota besar.
Dan itu juga masih terus diseleksi, hingga dinilai layak tampil di layar kaca KompasTV.
"Kalau lihat segini banyaknya yang audisi, saya sih nggak muluk-muluk harus lolos seleksi. Penting bisa masuk TV saja dah dulu. Hahahaaa," kata Indrawan, seorang remaja asal Kebon Jeruk, kepada Tribunnews.com
Agar proses audisi tidak membuat peserta bosan dalam antrean, ada panggung hiburan tak jauh dari lokasi antrean.
Juga, tersedia paket fried chicken untuk tiap peserta, agar tak kelaparan menunggu saatnya dipanggil untuk unjuk kebolehan dalam audisi.