TRIBUNNEWS.COM - Tentu cukup repot mencari makanan halal ketika sedang traveling di negara berpenduduk mayoritas non muslim.
Apalagi kalau mayoritas penduduk di daerah tersebut tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Sebut saja contohnya misalnya ketika jalan-jalan ke Jepang atau Tiongkok (China).
Tapi, sebenarnya ada cara sangat gampang mengatasi masalah ini.
Sebut saja contohnya ketika traveling di kawasan Pasar Ueno di Tokyo, Jepang, yang banyak berderet-deret kedai-kedai kuliner.
Tepanyaki, salah satu kuliner khas Jepang.
Mayoritas kedai di kawasan tersebut menjajakan masakan serba babi.
Untuk memesan makanan non babi alias yang halal, semua pelayan atau juru masak di kedai-kedai tersebut tidak bisa berbahasa Inggris.
Mereka saking bangganya dengan bahasa Jepang, apapun yang ditanyakan dalam bahasa Inggris, dijawab dengan bahasa Jepang. Untuk mengakali masalah tersebut, seorang pemandu wisata membisikkan trik mudah mengatasi masalah ini.
“Gampang saja. Coba bawa gambar babi, lalu silang dengan spidol. Mereka langsung paham kalau kita mau pesan makanan non babi,” kata seorang pemandu wisata senior. Dan benar.
Cuma dengan menunjukkan gambar babi disilang, pelayan restoran langsung paham.
Ia pun membalas dengan menyodorkan gambar-gambar menu makanan non babi.
Seperti bakmi goreng, nasi goreng, mie rebus yang semuanya tentu tanpa daging dan minyak babi.
Nah, gampang kan? (Sumber: Islampopuler.com)