TRIBUNNEWS.COM - Memang sedikit sulit menemukan pantai berpasir putih di Batam apalagi dengan air laut berombak.
Sebagai daerah kepulauan pantai-pantai di Batam memang tidak berombak, riaknya sedikit tenang. Sedangkan menemukan pantai berpasir putih masih mustahil ditemui.
Pulau Rano, satu pulau yang menyuguhkan pantai berpasir putih. Tidak begitu luas, karena pulau ini hanya seperti sebongkahan daratan yang sedikit muncul dari dasar ke permukaan laut. Kecil, tapi tetap dicari dan disinggahi orang.
Tidak banyak yang tahu tentang Pulau Rano. Tetapi warga di Batam mungkin familiar dengan Pulau Abang. Orang akan berpikir " Wah Pulau Abang bagus, itu tempat snorkeling".
Beberapa bulan terakhir mulai banyak jasa snorkeling yang menggaungkan "wisata ke Pulau Abang".
Asyiknya snorkeling di Pulau Rano, Batam.
Nah, Pulau Rano berada di balik kepopuleran Pulau Abang. Sebenarnya, Pulau Abang itu ya ke Pulau Rano. Pulau Abang hanyalah Pulau persinggahan menuju pulau Rano.
Di Pulau Abang itu berpenghuni, banyak penduduk pulau di sana yang sudah lama menetap.
Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai nelayan. Pulau Rano adalah pulau tidak berpenghuni. Kecil, berkelilingpun gampang di pulau itu. Tempat snorkeling itu adalah Pulau Rano.
Untuk ke sini biasanya Anda akan singgah terlebih dulu ke Pulau Abang karena yang menawarkan jasa boat ke sana lebih banyak tinggal di Pulau Abang. Akan tetapi, meminta langsung ke sana dari pelabuhan juga bisa bila nelayannya berkenan.
Untuk ke Pulau Rano sebaiknya mengunakan jasa masyarakat pulau Abang. Misalnya Dedi, warga Pulau Abang yang menawarkan paket ke Pulau Rano dan Pulau Dedap. Anda akan difasilitasi boat dari pelabuhan Hasyim atau dari pelabuhan pulau Galang Batam untuk menyebrang ke pulau itu.
Konsumsipun ditanggung dengan perjalanan sehari. Yang paling ditunggu-tunggu adalah jasa foto bawah air yang ditawarkan Dedi dijamin akan membuat Anda tidak menyesal.
" Antar jemput Batamcenter-Pulau Abang Rp 380ribu, sudah termasuk makan, fasilitas snorkeling dan foto underwater," jelas dia.
Bila pergi sendiripun, atau menggunakan kendaraan pribadi Anda tinggal parkir di pelabuhan Hasyim. Sewa boat biasanya berkisar Rp 35ribu dengan lama perjalanan pelabuhan - Pulau Abang 20 menit.
Dari Pulau Abang ke Pulau Rano, kita harus menyebrang lagi sekitar 15 menit. Sebelumnya mampir dulu ke Pulau Dedap untuk menikmati sensasi snorkeling. Dedi sudah menyediakan fasilitas snorkeling lengkap dengan life jacket. Pada saat berenang satu persatu Dedi akan mengampiri untuk menawarkan berfoto underwater.
Di pulau Dedap cukup terbayar keinginan untuk 'nyemplung' di bawah air dan berfoto ria dengan kamera go pro yang digunakan Dedi. Setelah puas di pulau Dedap barulah kita dipertemukan dengan Pulau Rano, pulau mungil yang cukup mempesona.
Di Pulau Rano, Anda lebih diajak memantai dan menikmati indahnya pulau itu karena cukup lelah dan puas bersnorkeling di Pulau Dedap. Saatnya bersantai-santai sejenak di Pulau Rano.
Di pulai ini anda akan dimanjakan dengan pemandangan laut yang cukup biru dan gugusan pulau yang bertengger cantik. Di depan pantai tampak kapal nelayan yang bertengger, menjadi asesoris tersendiri di pantai itu. Kebetulan lagi mendung, suasana jadi sedikit sendu.
Angin yang bermain cukup sejuk karena pulau ini ditumbuhi banyak pohon kelapa. Bila membawa bekal lebih pas bersantap bersama dengan rekan-rekan setelah lelah bersnokeling ria.
Semua yang disuguhkan pulau Rano tidak membawa penyesalan bila beranjak pulang dari pulau itu. Ingin ke Pulau Rano? Lewati pulau Abang dan Pulau Dedap terlebih dulu. (Eliza Gusmeri)