TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Ribuan warga memadati daerah sepanjang Siring Menara Pandang, Banjarmasin, Kalimantan Selatan untuk merayakan malam pergantian tahun pada Kamis, (31/12/2015) malam.
Mereka sudah memadati kawasan itu sejak malam bermula hingga dini hari saat memasuki tahun baru 2016.
Kepadatan warga tak hanya berada di sekitar situ, namun juga hingga siring di seberangnya dekat Masjid Raya Sabilal Muhtadin hingga dekat Jembatan Pasar Lama.
Mereka semua bersuka cita menyambut momen pergantian tahun tersebut.
Semarak malam tahun baru di kota Banjarmasin.
Suasana tampak temaram, apalagi di sekitar Sungai Martapura yang mengaliri kawasan itu.
Hanya sedikit lampu yang menyala dan beberapa ruas jalan di sekitar situ ditutup dan tampak diamankan oleh banyak personel polisi.
Hal itu memang sengaja dilakukan karena malam itu ada pertunjukan Water Screen Show Song of the River- Nyanyian Sungai Martapura dari pukul 10.00 Wita hingga 01.00 Wita.
Warga banyak yang penasaran dengan kemeriahan tersebut.
Sebab, pertunjukan ini disebut-sebut sebagai sesuatu yang spektakuler dan pernah dipertunjukkan di Singapura.
Walau tak sespektakuler sesuai harapan, pertunjukan ini cukup sukses mengundang antusiasme warga untuk menyaksikannya.
Pertunjukan ini menggunakan teknologi canggih bernama Water Screen Projection Fountain Light (Level 1).
Menggunakan media semburan air Sungai Martapura, panitia dari BanuaCreative menampilkan beberapa persembahan kesenian khas Banjar seperti Madihin oleh Jhon Tralala dan Hendra, tari klasik Banjar yakni Baksa Kembang dan penampilan biola oleh pemain biola cilik dari Banjarmasin, Aciw Alexa dan qari cilik M Hafiz.
Semarak malam tahun baru 2016 di Kota Banjarmasin.
Para penampil tidak tampil langsung di panggung atau di suatu tempat dekat lokasi acara digelar.
Mereka hanya ditampilkan berupa video yang kemudian direfleksikan melalui proyektor dengan media layar berupa semburan air.