Laporan Wartawan Tribun Bali, Ayu Dessy Wulansari
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Beroperasi sejak 3 Agustus 2015, Dapur Mamiku menambah referensi destinasi kuliner yang ada di Bali.
Dapur Mamiku berada di Jalan Batur Sari No 47, Sanur, Denpasar, Bali.
Resto mungil nan unik berkapasitas 30 orang ini hanya bisa dikunjungi setiap Senin hingga Sabtu pukul 12.00-21.00 Wita.
Menurut pemilik Dapur Mamiku, Putu Diesta Premananda atau yang kerap disapa Nanda, resto miliknya menyajikan hidangan yang setiap orang menyukainya dan dapat dinikmati oleh semua kalangan.
“Sesuai dengan tagline yang kita buat di Dapur Mamiku, yaitu homemade everyday, jadi semua yang kita buat di sini fresh dan tentunya homemade. Masakan di sini juga sesuai dengan lidah masyarakat sehari-hari,” ujarnya kepada Tribun Bali, Selasa (5/1/2016).
Dapur Mamiku di Sanur Bali.
Nanda mengaku tidak ingin menyuguhkan makanan dengan presentasi yang terlalu berat layaknya di restoran.
Baginya yang terpenting masakan dapat diterima dengan selera orang lokal maupun turis asing.
Cita rasa masakan menjadi fokus utama Nanda dalam mengelola Dapur Mamiku.
“Rasa adalah hal yang paling penting. Sebelum kita buka tidak terlalu banyak ada persiapan yang dilakukan. Di saat kita buat Dapur Mamiku, bagaimana caranya untuk bisa menampilkan sesuatu yang beda dengan makanan yang sudah biasa,” lanjut perempuan berusia 25 tahun ini.
Dari mengandalkan rasa yang nikmat, pengunjung akan datang kembali untuk menikmati hidangan yang tersedia di Dapur Mamiku.
Di samping itu, dalam mengolah hidangan bagi pengunjung, para koki tidak menambahkan bumbu penyedap yang mengandung MSG ke dalam masakannya.
“Makanan yang kita tonjolkan adalah masakan Indonesia, western, dan ada Chinese food. Untuk makanan Indonesia ada nasi goreng yang paling diminati karena masyarakat kita juga sering makan nasi goreng di mana pun dan kapan pun,” kata Nanda.
Ada banyak varian nasi goreng yang disajikan Dapur Mamiku.
Harga yang ditawarkan juga tergolong ramah untuk orang lokal karena berkisar antara Rp 15 ribu-Rp 22 ribu.
Satu yang menjadi favorit adalah Nasi Goreng Kemangi.
Banyak pengunjung yang memesan nasi goreng ini dengan rasa yang lebih pedas.
Harga Nasi Goreng Kemangi dibanderol Rp 15 ribu.
Porsi nasi goreng yang disajikan cukup banyak dengan pelengkap telur dadar, acar, sambal kecap, dan irisan sayuran.
Daun kemangi yang harum memberikan sensasi rasa tersendiri.
Dari aromanya yang tercium pun membangkitkan selera makan.
Selain Nasi Goreng Kemangi, ada pula Nasi Goreng Cabe Hijau dan Nasi Goreng Teri yang tak kalah rasanya.
“Untuk hidangan western, ada beberapa pilihan makanan seperti pasta. Kami bikin semua pasta dengan bahan-bahan yang kita racik sendiri. Semua bahan yang digunakan fresh karena stok untuk satu hari. Kalau habis, buat untuk besoknya lagi dan begitu seterusnya,” jelas Nanda.
Pengunjung bisa mencoba beragam spaghetti yang dimasak hingga kekenyalannya al dente.
Ada Spaghetti Aglio Olio, Spaghetti Bolognese, Chicken Spaghetti, Spaghetti Carbonara, dan Spaghetti Marinara.
Masakan lainnya yakni Chicken Parmigiana.
Sajian khas Italia ini dibuat dari dada ayam tanpa tulang yang digoreng bersama tepung roti.
Permukaan luarnya menjadi renyah dan bagian daging terasa lembut.
Ada tambahan tomato concasse dan lelehan keju mozarella yang menghadirkan rasa Italian taste.
Meski menyajikan masakan barat, bumbu yang digunakan masih lebih banyak memakai bahan lokal. “Dapur Mamiku 90 persen masih pakai bahan lokal. Sisanya kita pakai impor, seperti oregano atau buah beet. Kita gunakan sebagai pelengkap saja bukan bahan utama,” ucapnya. (*)