Makanan yang digemari pengunjung saat datang ke kafe ini adalah Barometer Chicken Steak.
A photo posted by Erik Oktavian (@erik_oktavian) on Jan 4, 2016 at 5:58pm PST
“Barometer Chicken Steak ini jadi favoritnya di sini. Diolah dari dada ayam yang dilapisi tepung roti dan digoreng. Steak ayam kita sajikan dengan creamy mushroom sauce dan ada pilihan mau fench fries atau mashed potato, dan salad,” terangnya.
Creamy dari saus jamur terasa nikmat dipadu dengan gurihnya steak ayam. Tekstur krim saus jamur juga tidak terlalu kental atau encer.
Dan steak ayam yang empuk dan renyah menciptakan kombinasi rasa yang istimewa.
Bagi yang memilih mashed potato sebagai pelengkapnya, akan mendapatkan rasa creamy dan lembut.
Hidangan yang pas untuk menemani waktu lunch atau dinner karena porsinya yang mengenyangkan.
Sementara itu, untuk saat ini Barometer Cafe masih bisa menampung pengunjung sekitar 30 orang. Angelina berencana dalam waktu dekat menambah kapasitas kafenya dengan membuka ruang makan di lantai dua.
Konsepnya berbeda dengan yang ada di lantai dasar karena akan dibuat untuk yakiniku tetapi dengan ruangan yang tetap ber-AC.
Daging Iga Pedas, Manis, Gurih, dan Asin
Melengkapi hidangan di Barometer Cafe, ada pula Beef Spare Ribs, yakni iga sapi bakar dengan bumbu barbeque yang diracik sendiri.
Dalam satu porsi berisi iga sapi seberat kurang lebih 180 gram dan salad sebagai pelengkapnya.
Iga sapi yang sudah dipresto untuk membuat dagingnya lembut, lalu dibakar di atas pemanggangan yang berada di luar kafe.
A photo posted by Barometer Cafe (@barometercafe) on Jan 8, 2016 at 7:09am PST
Saat dibakar, iga sapi ditambah dengan saus barbeque sampai sausnya meresap ke bagian dalam daging.
“Iga sapi ini cocok mau dimakan sama nasi atau kentang goreng. Kalau orang Indonesia kebanyakan milih makan sama nasi ya. Kalau makan dengan nasi, kita kasi sambal terasi. Dan untuk yang kentang goreng, temannya saus cabai dan saus tomat,” ucapnya.
Daging iga yang empuk yang dicocol dengan sambal terasi membuat rasanya pedasnya makin nendang.
Ada aroma harum dan smokey hasil pembakaran dan aroma khas terasi yang tercium dan membangkitkan nafsu makan.
Selain pedas, ada perpaduan rasa manis, gurih, dan sedikit asin yang diciptakan dari daging iga dan sambal terasi. (*)