TRIBUNNEWS.COM - Musim durian telah tiba. Salah satu tujuan penggemar durian di Jawa Tengah untuk menikmati buah berduri itu adalah Desa Brongkol, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.
Di desa ini ratusan pohon durian tumbuh dengan subur. Rata-rata tinggi pohonnya 30 meter.
Bila sedang musim, durian mudah dijumpai dijajakan di sepanjang jalan dari Banyubiru menuju Jambu. Bahkan di Desa Brongkol ada pasar khusus buah durian.
Meski begitu, banyak orang berburu durian langsung di pohonnya yang berada di kebun-kebun dan rumah petani durian.
Video: Berbagai varian durian.
Nah, salah satu lokasi berburu durian yang dicari pengunjung adalah rumah durian "Vera Duri Permata" milik Amir Mahmud (65) di Dusun Tabak Gunung, Desa Brongkol.
Di sini ada satu varian durian yang populer, yaitu durian vera.
Penasaran dengan kisah tentang durian Vera, beberapa waktu lalu Pejabat (Pj) Bupati Semarang Sujarwanto Dwiatmoko mengunjunginya guna membuktikan cerita yang beredar. Komentarnya?
"Legitnya dapet, manisnya dapet, ada pahitnya, lumernya juga dapet. Durian dari Semarang, Gunungpati dan Mijen lewat," puji Sujarwanto, begitu merasakan durian Vera yang disuguhkan langsung oleh pemiliknya.
Adapun Gunungpati dan Mijen adalah daerah penghasil durian di Kota Semarang yang terkenal.
Sujarwanto lantas menceritakan, durian asal Brongkol menjadi langganan juara di festival durian.
"Asal tahu saja, yang menang festival di Semarang itu durian kita dari Brongkol, bukan dari Mijen atau Gunungpati," ungkapnya.
Cerita itu dibenarkan Amir Mahmud, pemilik kebun. Menurut Amir, saking seringnya memenangi lomba, durian Vera ditolak oleh panitia dalam tiga lomba durian terakhir.
"Sebenarnya sudah tiga kali ingin diikutkan, tetapi selalu ditolak.
Alasannya kalau ikut lagi, yang lain pasti kalah. Yang terakhir kemarin disebut bobotnya tidak memenuhi syarat. Padahal yang dilombakan rasanya," kata Amir.