News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Bali

Mengagumi Keindahan Pantai Bias Tugel: Satu Lagi "Surga" Tersembunyi di Pulau Dewata

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pantai Bias Tugel.

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ayu Dessy Wulansari

TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Untuk menuju Pantai Bias Tugel di Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali, pengunjung harus melewati pos untuk membayar parkir dan dana kebersihan lingkungan.

Setelah itu, harus menuruni puluhan anak tangga.


Sebuah tanda menunjukkan lokasi pantai terpasang agar memudahkan pengunjung.

Melewati pintu sederhana, terdapat jalur trekking yang dikelilingi hutan.

Jalan tanah tandus, akar dan ranting pohon menemani pengunjung menelusuri jalanan menurun menuju Pantai Bias Tugel.

Dari celah-celah dedaunan, jernihnya air laut sudah terlihat jelas.

Perlu waktu 10-15 menit berjalan dengan kondisi tanah yang berdebu dan agak licin, keindahan yang dinantikan terpampang nyata di depan mata.

Pasir putih halus berpendar diterpa sang surya.

Gulungan ombak dengan gradasi biru seolah saling berlomba menyapu pasir pantai yang basah.


Pantai Bias Tugel. (Tribun Bali/Ayu Dessy)

Langit biru cerah dengan awan yang menggantung menjadi latar yang menyempurnakan keindahan Pantai Bias Tugel.

Benar saja, keelokan itu membuat surga tersembunyi ini makin menggaungkan namanya sebagai satu di antara pantai tercantik di Pulau Bali.

Pasir pantai bersih dengan air laut biru sejernih kristal menjadi komposisi sempurna, bak sebuah lukisan nyata dari coretan tangan Sang Pencipta.

Menyusuri Pantai Bias Tugel, terik matahari langsung menyengat kulit.

Angin semilir pantai yang berembus pelan terasa sedikit menyejukan.

Pantai dengan panjang sekitar 200 meter ini menjadi alternatif bagi yang tidak terlalu suka dengan suasana hiruk pikuk dan ingin mencari tempat lebih tenang.

Sesuai nama pantai yang diambil dari kata bias yang artinya pasir dan tugel yang berarti potongan, pantai ini dibatasi oleh batu karang dan membentuk seperti teluk.


Pantai Bias Tugel. (Tribun Bali/Ayu Dessy)

‘Sepotong’ pantai ini makin elok karena dikelilingi pepohonan hijau yang rindang dan terlihat kontras dengan warna biru langit dan air laut.

Batu karang hitam berdiri kokoh di sisi kiri dan kanan tak luput dijadikan objek foto bagi sebagian pengunjung.

Seperti Laras Purnami atau disapa Laras yang datang bersama temannya.

Pertama kali berkunjung ke Pantai Bias Tugel, ia pun mengaku merasa takjub.

“Gak sia-sia sudah jauh naik motor dari Denpasar. Ternyata pantainya memang sangat cantik. Airnya masih jernih dan warna birunya keren. Pantai Bias Tugel ini jadi target next tourism destination aku dari tahun sebelumnya dan baru terwujud sekarang. Aku senang bisa mengeksplor satu lagi hidden paradise di Bali,” kata Laras kepada Tribun Bali beberapa waktu lalu.

Batu karang hitam di Pantai Bias Tugel bukan hanya seonggok bebatuan yang memecah empasan ombak.

Terdapat waterblow atau cipratan air laut karena berbenturan dengan batu karang.

Selain itu Formasi karang membentuk laguna-laguna kecil yang bisa dijadikan kolam alami untuk berendam.


Terasa mengasikan karena tak jarang ikan berenang di sekitar laguna.

Namun perlu diperhatikan saat kondisi air laut sedang pasang.

Berendam di laguna bisa jadi pilihan yang kurang tepat.

Ombak besar sewaktu-waktu bisa menerjang sehingga dapat menyeret apapun yang ada di depannya.

Selain itu, di beberapa celah karang merupakan habitat kepiting yang sering menampakan diri di permukaan karang.

Pantai Bias Tugel letaknya tak jauh dari Pelabuhan Padangbai, hanya berjarak sekitar 500 meter atau 15 menit dengan menggunakan kendaraan.

Jika datang dari Kota Denpasar, memakan jarak tempuh sekitar 44 kilometer.

Sebelum masuk ke Pelabuhan Padangbai, berbeloklah ke kanan menuju jalan kecil. Ikuti jalan utama dan petunjuk, sampailah di Pantai Bias Tugel.

Pas dengan Es Kelapa Muda

Setelah puas menjelajahi tiap inci Pantai Bias Tugel, pengunjung bisa beristirahat di warung sederhana.

Jumlahnya tak terlalu banyak, tetapi bisa menjadi tempat berteduh dari terik matahari yang cukup menyengat.

Jejeran warung menjual panganan yang cukup beragam.

Dari snack ringan hingga makanan berat, seperti mi goreng.

Satu warung yang bisa dikunjungi adalah Erna’s Warung.

Di sini pengunjung bisa memesan es kelapa muda utuh.

Es kelapa muda dan pantai seakan menjadi pasangan yang pas.

Dahaga karena cuaca panas yang terasa seolah menguap bersama angin.

Tempat duduk ditata agar pengunjung tetap bisa memandangi hamparan pasir putih dan indahnya panorama di Pantai Bias Tugel.

Tepat di sebelah Erna’s Warung, terdapat sebuah warung yang menjajakan dagangan berupa kain-kain khas Bali.

Kadek, begitu penjual itu disapa telah berjualan cukup lama.

“Hampir enam tahun sudah berjualan. Dulunya jualan makanan, sekarang sudah tidak kuat lagi, makanya jualan kain,” kata wanita paruh baya itu.

Berbagai corak dan warna kain dipajang dengan rapi. Harganya pun beragam tergantung ukuran dan jenis kain.

“Ada yang Rp 40 ribu, Rp 60 ribu, kalau yang songket Rp 70 ribu,” ujarnya dengan senyum ramah di wajah.

Aktivitas lain yang bisa dilakukan di Pantai Bias Tugel adalah snorkeling.

Beberapa tempat melayani jasa aktivitas air ini lengkap dengan peralatan snorkeling.

Dengan air biru yang jernih dan ombak yang tak begitu besar, tentu melihat pemandangan bawah laut akan terasa menyenangkan. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini