News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Travel Story

Bunga Bangkai Raksasa di Bekasi Ini Bikin Warga Penasaran dan Berdatangan

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung melihat bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanum) yang tumbuh di Rumah Perubahan, di Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (2/2/2016). Bunga bangkai yang merupakan bunga endemik Sumatera tersebut dibudidayakan di Rumah Perubahan sebagai bagian dari edukasi kepada masyarakat. Rumah Perubahan merupakan pusat pelatihan dan pendidikan bagi masyarakat ataupun lembaga usaha yang didirikan Guru Besar Manajemen Universitas Indonesia Rhenald Kasali.

Warga Depok, Jawa Barat, itu mendapatkan informasi mengenai keberadaan bunga bangkai di Rumah Perubahan dari media sosial dan berita daring di internet.

”Setelah Azka pulang sekolah, kami kesini. Dia sudah lama ingin lihat bunga bangkai secara langsung,” ucap Trifana.

Edukasi masyarakat

Rhenald Kasali mengaku mendapatkan bibit bunga bangkai itu dari warga yang membudidayakannya di Sumatera.

”Saya membawa dua umbi bunga tersebut ke Rumah Perubahan, 10 tahun lalu, dan baru sekarang tanaman ini mulai berbunga,” ujar Rhenald.

Rhenald berharap keberadaan bunga bangkai di Rumah Perubahan dapat mengedukasi anak-anak dan masyarakat mengenai tanaman endemik asal Indonesia.

”Dengan adanya bunga ini, kita berharap anak-anak jadi mengenal tumbuhan asli Indonesia yang sangat indah. Mereka juga tahu bagaimana cara melestarikannya,” kata Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu.

Pengelola Rumah Perubahan, Afifa Anistia, mengatakan, bunga bangkai di Rumah Perubahan diperkirakan akan mekar secara sempurna pada 7-10 hari mendatang.

Mekarnya bunga tersebut hanya akan bertahan antara 8 jam-48 jam. Saat mekar itulah bau bangkai akan keluar dari bunga itu.

Setiap pengunjung yang ingin menyaksikan bunga bangkai di Rumah Perubahan akan dikenai biaya Rp 50.000 per orang sebagai biaya konservasi.

Bunga bangkai tersebut dirawat oleh tim konservasi dan dibatasi dengan pagar yang berjarak sekitar 1 meter.

Tujuannya agar bunga tak rusak oleh pengunjung yang penasaran ingin memegang bunga langka itu.

Selain bunga bangkai, Rumah Perubahan juga memiliki beragam koleksi tanaman langka lain sebagai bagian dari edukasi.

”Kami juga memiliki Rafflesia arnoldii, tetapi masih berukuran 5 sentimeter. Bunga ini sangat sensitif jadi belum bisa dibuka untuk umum,” kata Rhenald.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini