TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Perhubungan merilis catatan bahwa ketepatan waktu terbang atau on time performance (OTP) 15 maskapai berjadwal nasional pada semester II-2015 mencapai sekitar 77,16 persen.
Jumlah itu setara dengan 275.172 dari total 356.621 penerbangan. Sementara itu, sekitar 20,74 persen sisanya atau 73.950 penerbangan mengalami keterlambatan, dan sekitar 2,15 persen atau 7.668 penerbangan mengalami pembatalan.
Ada berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan dan pembatalan penerbangan. Misalnya, keterlambatan yang disebabkan faktor kondisi bandara, ketidaksiapan pesawat, keterlambatan kru pesawat, dan faktor cuaca.
Berikut daftar maskapai Indonesia paling on time pada 2015 berdasarkan data evaluasi dari Kementerian Perhubungan pada Selasa (2/2/2016):
1. Batik Air (91,21 persen dari 25.617 penerbangan)
2. Nam Air (90,61 persen dari 9.103 penerbangan)
3. Garuda Indonesia (82,82 persen dari 90.832 penerbangan)
4. Sriwijaya Air (82,85 persen dari 27.200 penerbangan)
5. Indonesia Air Asia Extra (82,40 persen dari 1.835 penerbangan)
6. Citilink (80,27 persen dari 30.598 penerbangan)
7. Aviastar Mandiri (79,57 persen persen dari 279 penerbangan).
8. Transnusa (77,06 persen dari 2.929 penerbangan)
9. Indonesia Air Asia (75,69 persen dari 6.677 penerbangan)
10. Kalstar Aviation (74,89 persen dari 12.251 penerbangan)
11. Wings Air (70,22 persen dari 32.085 penerbangan)
12. Lion Air (70,06 persen dari 86.043 penerbangan)
13. Travel Express (57,67 persen dari 5.159 penerbangan)
14. Susi Air (57,62 persen dari 20.801 penerbangan)
15. Trigana Air (48,16 persen dari 5.212 penerbangan)