Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM , ACEH – Anda berhijab dan hobi traveling? Tak perlu khawatir hal itu mengganggu jalan-jalan Anda.
Kini Anda tetap bisa memuaskan hobi jalan-jalan, pun tanpa menanggalkan identitas sebagai muslimah.
Terinspirasi dari novelis yang juga traveler, Asma Nadia baju jilbab traveler kini semakin membumi dan banyak digandrungi.
Khususnya oleh kalangan muda.
A photo posted by kartaatmadja_FashionGrosir (@kartaatmadja_fashiongrosir) on Feb 21, 2016 at 10:40pm PST
Baik yang bertengger di lapak- lapak pasar tradisional maupun yang dijajakan lewat online shop.
Tren kekinian itu semakin menggairahkan industri mode di negara yang mayoritas berpenduduk muslim ini.
Hijab traveler kini sudah merambah Banda Aceh, provinsi ujung barat Indonesia.
Nah! jika anda warga Banda Aceh atau sedang berada di kota itu, anda bisa mendapatkan baju jilbab traveler di Pasar Atjeh Baru Shopping Center.
Berlokasi di Jalan Diponegoro yang menempel di sisi Masjid Raya Baiturrahman.
“Hijab traveler kami pasok dari Tanah Abang, Jakarta dan baru masuk pekan ini. Pemakainya kebanyakan remaja hingga dewasa,” ujar Zuliadi, penjual Hijab Traveler yang mangkal di Pasar Atjeh Baru, Banda Aceh kepada Tribun Travel, Minggu (21/2).
A photo posted by Jilbab AsmaNadia (@jilbabtraveler) on Jan 20, 2016 at 12:32am PST
Hijab traveler mempunyai ciri khas yaitu busana yang dirancang tertutup.
Siluetnya yang longgar serta bahan yang nyaman digunakan menjadi patron penting dalam busana tersebut.
Anda bisa memilih potongan long dress, tunic, atau kaos.
Bahan sifon, twiscone, dan katun menawarkan kenyamanan bagi pengguna.
Sedangkan potongannya yang cenderung longgar memudahkan mobilitas si traveler muslimah.
Hadir dalam balutan warna warni ceria khas anak muda.
Tulisan ‘hijab traveler’, ‘hijab street style’, atau sejenisnya tampil mencolok di atas warna tosca, pink fanta, dan warna cerah lainnya.
Adakalanya dikombinasikan dengan aksen strip (garis-garis) atau anime destinasi wisata yang menegaskan kesan kasual.
Untuk membawa pulang sepotong hijab traveler, anda cukup merogoh kocek Rp 100 ribu – Rp 150 ribu saja.
Tips
Hijab traveler mudah dipadupadankan.
Tunic tampil chic dengan bawahan berupa celana harem.
Sedangkan jika anda menjatuhkan pilihan pada kaos sepinggang, kawinkan saja dengan bawahan berupa celana palazzo.
Hijab traveler mengusung tema kasual seperti halnya kaos ‘my trip my adventure’ yang lebih dulu dikenal.
Kini traveling gaya sekaligus syar'i bukan lagi masalah.
Mau tampil monokrom atau tabrak warna? Bisa.
Jika anda punya tingkat kepercayaan diri tinggi tinggal mix and match dengan memainkan warna kontras.
Trik ini bisa membuat tampilan terlihat out standing.
Sebaliknya jika anda pemula, maka agar aman jatuhkan saja pilihan pada warna monokrom.
Tren hijab semakin menggeliat dan menunjukkan gairah.
Sejumlah pesohor tanah air yang notabenenya perancang busana sekaligus traveler seperti Dian Pelangi, Jenahara, hingga Zaskia Sungkar menunjukkan bahwa hijab tidak menghalangi langkah mereka keliling ke berbagai negara.
Menenteng busana muslim bercitarasa Indonesia ke pasar dunia.
Bahkan pada pengujung 2015, rumah mode dunia sekelas Dolce and Gabbana untuk pertama kalinya merilis busana muslim.
Begitu juga dengan produsen icon boneka barbie yang melegenda merilis barbie berhijab atau yang lebih dikenal sebagai hijarbie untuk kali perdana.
Bukti bahwa busana muslim telah menembus arus utama mode.
Pun semakin berselera global.
Melihat tren hijab yang semakin menggairahkan, tak berlebihan jika Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggadang-gadangkan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dunia.