TRIBUNNEWS.COM, MANADO – Dalam peta pariwisata, Manado, Ibu Kota Sulawesi Utara adalah salah satu titik penting.
Ada marine tourism, seperti diving dan underwater photography yang sangat terkenal. Bunaken, Sangihe, Selat Lembeh Bitung.
Ada danau dan gunung, Tetapi, ada hal baru yang ingin dipromosikan dari Kota Nyiur Melambai ini, yakni Airport Running Series, yang bakal digelar di Bandara Sam Ratulangi Manado, 19 Maret 2016.
Mengapa memilih sport tourism?
“Sebetulnya ini ‘hajatannya’ Angkasa Pura dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Manado. Tapi ini sangat terkait dengan pengembangan pariwisata. Di dalamnya ada unsur sport tourism,” terang Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Utara, Happy Korah.
Olahraga yang menggunakan alam sebagai background, sehingga keindahan di balik olahraga ini menjadi salah satu selling point.
Happy Korah terinspirasi dari Tour de Singkarak, Tour de Ijen, Bintan Triathlon, serta Jakarta Marathon. Manado pun tak ingin ketinggalan memasarkan potensi destinasi wisata lewat sport tourism.
Upaya ini, diyakini mampu secara efektif menjadi sarana promosi.
Dari paparan Korah, Airport Running Series itu bisa meningkatkan pengembangan pariwisata terutama di wilayah Timur Indonesia. Minimal,Manado bisa memasarkan destinasi wisata andalan seperti Taman Laut
Bunaken, yang sudah ditetapkan sebagai salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO tahun 2005 silam. Juga ada Pantai Malalayang yang menyimpan keindahan alam bawah laut.
“Tak menutup kemungkinan Manado bias menjadi tempat paling indah dalam menggelar lomba lari seperti Airport Running Series,” paparnya.
Sejumlah kegiatan pendukung pun mulai disiapkan. Untuk menambah antusiasme peserta, Festival Kuliner Nusantara ikut disiapkan. Makanan khas seluruh Nusantara bisa dinikmati di even ini.
“Lomba ini juga akan dimeriahkan artis Jakarta. Saya jamin ini akan menjadi event yang heboh,” bebernya.
Airport Running Series nantinya akan dibagi menjadi tiga kelompok lomba. Pertama, 10 K kategori publik dan atlet professional. Berikutnya 5 K kategori publik dan 2,5 K. Dan yang terakhir, kategori keluarga sehat.
Menpar Arief Yahya mengapresiasi rencana kegiatan yang akan digelar oleh Disbudpar Sulawesi Utara itu.
Dia mengingatkan agar event itu dipromosikan besar-besaran kepada publik, agar semakin banyak jumlah pesertanya. Selain itu, event itu harus dihitung media value-nya. Semakin banyak media yang mencover kegiatan itu, semakin besar media value-nya.
“Gunakan standar seperti yang dilakukan di Kemenpar, channel-nya pakai Paid Media, Own Media, Social Media dan Endorse Media. Semoga sukses,” kata dia.