Laporan Wartawan Tribun Bali, Ayu Dessy Wulansari
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Sesuai namanya, Sepeda Kafe Kuliner menonjolkan dekorasi ruangan dengan menggunakan sepeda-sepeda yang ditata sedemikian rupa.
Kafe yang berada di Jalan Merdeka No 6, Tanjugbungkak, Denpasar, Bali ini, baru beroperasi sejak 26 Januari 2016.
Sepeda Kafe Kuliner. (Tribun Bali/Ayu Dessy)
“Konsep sepeda ini karena saat ini sudah banyak orang yang bersepeda dan menjadi populer. Teman-teman saya dari Bandung dan Jakarta ada yang naik sepeda sampai ke Sumatera dan Bromo. Dalam waktu dekat mereka akan ke Bali,” kata satu di antara tiga pemilik Sepeda Kafe Kuliner, Sofia Sasmitapura kepada Tribun Bali belum lama ini.
Tema berbau sepeda memang sangat kental terasa di kafe ini.
Terlihat dari luar kafe, beberapa partisi dari sepeda dijadikan aksesoris ruangan.
Bahkan sepeda yang masih dalam kondisi utuh dipajang untuk menyempurnakan konsep kafe berkapasitas 60 orang itu.
Naik ke lantai dua, Sepeda Kafe Kuliner menampilkan ruangan semi open air dengan teras dan suasana yang lebih cerah.
Di area ini lebih banyak sepeda yang dipajang.
Melihat ke atas, terdapat sepeda-sepeda tua dengan kondisi yang masih bagus menempel di langit-langit ruangan.
Tak hanya sepeda tua saja yang menjadi dekorasi, di kafe ini juga memiliki beberapa jenis sepeda baru yang dipamerkan bagi pengunjung yang mencintai dunia sepeda.
Sepeda-sepeda baru itu digantung dengan tambahan informasi.
“Kita ada kerja sama dengan Build-A-Bike dan mereka bisa display beberapa sepedanya di sini. Harganya memang mahal karena berasal dari luar negeri. Total lima sepeda baru yang dipajang. Kalau ingin membeli sepeda ini tetap di Build-A-Bike, tidak di sini,” jelas Sofia.
Meski konsep kafenya berhubungan dengan sepeda, Sofia mengungkapkan, kafe ini tidak tersegmentasi pada orang-orang yang menyukai sepeda saja.
Sepeda Kafe Kuliner yang saat ini buka dari pukul 11.00-23.00 Wita, bisa dijadikan tempat berkumpul segala usia, baik anak-anak muda maupun keluarga.
Terlepas dari interior serba sepeda yang diusung, Sepeda Kafe Kuliner tetaplah tempat makan yang menyuguhkan beragam jenis hidangan istimewa.
Tak hanya berpatok pada satu jenis hidangan saja, di sini pengunjung bisa menikmati masakan lokal, Asia dan barat dalam satu tempat.
Satu sajian favorit datang dari masakan khas Asia, yaitu wonton.
Wonton atau pangsit ini terbuat dari cincangan daging ayam yang dibungkus dengan kulit pangsit yang lembut.
Wonton termasuk dalam jenis dim sum yang direbus.
Umumnya wonton disajikan bersama kuah atau sup.
Namun di kafe ini, wonton dihidangkan bersama chili oil yang bisa dipesan tingkat kepedasannya. Setiap wonton ditaruh dalam mangkuk kecil lalu disiram dengan minyak cabai.
Rasa daging ayam dan bumbu lainnya sebagai isisan dari wonton sangat terasa.
Ada aroma khas yang datang dari isi saat dipadukan minyak cabai. P
edas, gurih, lembut, juicy menyatu ketika wonton ini berada di dalam mulut.
Wonton chili oily ini sangat pas disantap ketika masih dalam kondisi panas. (*)