Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Tidak banyak penginapan yang mampu menunjukkan kekhasan tradisi suatu daerah dalam bentuk bangunannya.
Jika di Kota Bandar Lampung, The 7Th Hotel mampu menonjolkan siger dan aneka ikon Lampung dalam desain interior mereka, Pringsewu memiliki D'Melati Hotel sebagai penginapan yang ikonik.
Hotel D'Grand Melati Priwngsewu. (Tribun Lampung/Heru)
Kabupaten Pringsewu bisa dikatakan merupakan daerah yang masih muda dibanding wilayah lain di Provinsi Lampung.
Tangal 3 April mendatang, usianya baru akan memasuki tujuh tahun.
Tidak heran, masih sedikit penginapan dan hotel yang berdiri di kabupaten ini.
Meski begitu, hotel non bintang dan penginapan kelas melati mampu muncul dengan daya tarik tersendiri di kabupaten berjuluk Seribu Bambu ini.
D'Melati Hotel misalnya, kekhasan penginapan ini dapat terlihat langsung dari bentuk bangunan yang sarat akan budaya Bali.
Gapura dengan bentuk pahatan yang kaya akan detail.
Tiang-tiang nan kokoh dan gerbang berlilit kain kotak-kotak berwarna hitam putih adalah satu dari sekian identitas khas dari hotel yang berada di Jalan Melati 1 No. 188 Pringsewu Lampung.
Seakan ingin kian mempercantik bentuknya, payung-payung berwarna merah keemasan adat Lampung juga diletakkan tak jauh dari pintu masuk bangunan utama.
"Konsepnya kita hanya ingin membawa pengunjung untuk merasakan kemegahan dan kenyamanan yang ditawarkan D'Melati. Suasana Bali yang lekat dalam bangunan, menjadi nilai plus tersendiri selain lokasi kami yang ada di pusat kabupaten," jelas resepsionis D'Melati Hotel.
Keistimewaan penginapan ini tidak hanya terpancar dari kemegahan desain bangunannya.
Keheningan yang tercipta di penginapan ini juga menjadi nilai lebih.