TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Jika Anda berencana mendaki gunung untuk pertama kali, Gunung Papandayan di Garut, Jawa Barat dengan ketinggian 2.665 meter di atas permukaan (mdpl) bisa ditempatkan untuk sebagai daftar pertama gunung yang akan didaki.
KompasTravel sempat mencoba mendaki Gunung Papandayan pekan lalu. Berikut 5 alasan Gunung Papandayan cocok untuk pendaki gunung pemula.
Hutan Mati di Gunung Papandayan. Tempat ini kerap jadi spot favorit foto prewedding. (Fahdi)
1. Medan landai
Dari Pos 1 Pendakian Gunung Papandayan yakni Camp David, kawah gunung telah dapat terlihat.
Medan pendakian Gunung Papandayan didominasi dengan medan yang landai.
Pendaki pemula yang ingin berkemah di Pondok Salada bisa dengan mudah untuk mencapai pos pendakian tersebut dengan medan yang landai.
Dengan bentuk medan landai, otomatis energi yang dibutuhkan tak terlalu besar.
2. Kemudahan air
Satu kebutuhan krusial untuk manusia adalah air.
Di Gunung Papandayan, persediaan air bisa dengan mudah ditemui seperti di Pos Pendakian Puncak Kawah, Pos Persimpangan Pondok Salada - Gubber Hood, dan juga di Pondok Salada.
Air yang tersedia berasal dari mata air Gunung Papandayan. Pendaki bisa mengisi air dari titik-titik persediaan air bersih yang terus mengalir.
KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo - Tebing menjulang tinggi di sisi kanan ketika mulai memasuki daerah kawah Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat, Minggu (21/2/2016).
3. Toilet
Urusan "buang hajat" bisa menjadi hambatan untuk mendaki gunung.
Pendaki perlu mencari titik-titik di balik semak-semak yang tak pernah dilewati orang maupun menggali tanah saat "buang hajat".
Di Gunung Papandayan, terdapat toilet-toilet yang bisa memudahkan pendaki pemula untuk urusan "buang hajat".
Pendaki bisa "buang hajat" dengan biaya Rp 2.000 untuk biaya perawatan toilet di atas gunung itu.
4. Tak perlu bawa beban berat
Ransel untuk mendaki gunung biasanya penuh dan terasa berat karena berisi air mineral berbotol-botol dan juga tenda.
Jika mendaki Gunung Papandayan, Anda tak perlu membawa beban berat dari air mineral.
Air mineral bisa didapatkan di warung-warung yang terletak di atas gunung.
Air mineral bisa didapatkan di warung-warung tersebut dengan harga mulai dari Rp 5.000 - Rp 10.000.
5. Makan tanpa masak
Bagi pendaki pemula, urusan memasak bisa menjadi hambatan.
Ingin makan apa, membawa apa, memasaknya bagaimana adalah pertanyaan-pertanyaan yang muncul di benak kepala.
Di Gunung Papandayan, pendaki bisa menyantap makanan-makanan di warung-warung yang ada di atas gunung.
Makanan yang bisa disantap seperti gorengan, mie instan, hingga nasi goreng. (Kompas.com/ Wahyu Adityo Prodjo)