Pitana yang tidak juga puas atas penjelasan itu akhirnya perdebatan lebih dari setengah jam itu. Jawaban Aileen dan Elly membuat wajah pejabat di kementerian ini kian memerah.
Dalam ajang 29th ASEANTA Award for Excellence 2016, ada enam kategori yang dipertandingkan. Setiap negara dari 10 anggota ASEAN (diwakili oleh pemerintah, industri wisata, dan asosiasi-asosiasi penerbangan, destinasi, pertemuan dan konvensi, perhotelan, restoran, dan unsur pariwisata lainnya) dapat mendaftarkan calon peserta untuk tiap kategori sesuai aturan main yang tercantum dalam situs web perkumpulan ini. Berkas pendaftar yang telah terkumpul di meja panitia ini, kemudian menjalani proses seleksi oleh juri.
Usai melalui proses pendaftaran, seleksi, dan penjurian, acara yang dinantikan pun tiba. Pengumuman pemenang dilakukan pada saat acara puncak ASEAN Tourism Forum, yang dihadiri oleh para menteri pariwisata di wilayah ini.
Pada gelaran ke-29 itu, pokok perkara muncul. Kementerian Pariwisata Indonesia terkejut atas pemberian penghargaan khusus yang diberikan kepada Kementerian Pariwisata di Sabah Malaysia. Indonesia merasa tidak pernah mendapatkan informasi yang transparan atas pemberian untuk kategori "mendadak" itu.
Indonesia: Juara Umum
Dengan menyisihkan penghargaan khusus itu, Indonesia berhasil menjadi juara umum dalam ASEAN Awards 2016. Ketiga kategori yang berhasil diboyong ke tanah air itu antara lain: Kategori Best ASEAN Tourism Photo, Agung Parameswara dengan karya fotografi berjudul "Morning In Bromo, Indonesia."
Foto bidikan anak Bali ini mengambil angel pemandangan Bromo, salah satu dari 10 destinasi prioritas nasional. Foto dengan bingkai pariwisata yang amat mengesankan.
Kategori lainnya adalah, Best ASEAN Cultural Preservation Effort, yang dimenangi Saung Angklung Mang Udjo, Bandung. Tokoh yang begitu peduli dengan musik tradisional Sunda, Jawa Barat. Hadiah itu diterima Taufiq Hidayat, Manajer Saung Mang Udjo.
Sementara itu, kategori ketiga yang berhasil mengalahkan lawan-lawannya adalah Best ASEAN Travel Article, dengan tema "The Perfect Wave" di Colour Magazine, Garuda Indonesia. Sentot Mujiono, Vice President Asia Region yang menerima award itu.
Menteri pariwisata Arief Yahya yang duduk di atas panggung panjang bersama seluruh menteri itu ikut berdiri dan mendampingi para penerima piala.
Begitupun Wakil Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Mas Ermieyati binti Syamsudin dan Singapura yang turut di atas stage dengan latar belakang big screen multimedia. "Kemenangan itu direncanakan!" ucap Arief Yahya.
"Awarding di level regional dan global itu harus kita rebut. Istilahnya kalibrasi, yakni kalau kita mengikuti kriteria yang berstandar internasional, yang sudah teruji dan terbukti di destinasi kelas dunia, itu sudah pasti baik. Otomatis, objek wisata kita juga available dengan wisman yang sudah berpengalaman internasional juga," kata dia.
Selain itu, lanjut Arief, award juga membuat kita semakin confidence, percaya diri, bahwa kualitas layanan dan atraksi yang dimiliki tidak kalah dari negara lain. Melihat potensi pariwisata Indonesia, memang tidak boleh merasa rendah diri apalagi merasa rendah.