TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Inilah durian "Susu Molek", durian varietas baru yang mulai dikembangkan oleh para petani durian di Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Durian ini diyakini memiliki keunggulan dibanding buah durian lainnya, termasuk durian "Candy" yang sudah lama menjadi durian unggulan di lereng Merbabu ini.
A photo posted by ILFIA JIHAN NURISMA (@_jeeejeee_) on Mar 2, 2016 at 1:01am PST
Durian Susu Molek berbentuk jumbo alias besar dengan bobot sekitar 5-10 kilogram menjadikannya buah yang cukup menggiurkan.
Buah ini disebut memiliki kualitas daging yang tebal, berwarna putih, terasa manis, tidak lengket serta mampu bertahan 20 hari.
"Durian susu molek ini hanya tumbuh di Desa Kebonsari, Kecamatan Candimulyo. Bahkan, pohonnya hanya hanya dimiliki satu orang yakni Pramono," kata Puguh Djaka Sulitya, koordinator Asosiasi Masyarakat Petani, Buruh dan Pedagang Durian Candimulyo (Amrih Dadi Mulyo), Jumat (4/3/2016).
Puguh menjelaskan nama susu molek diberikan kepada durian ini lantaran bentuk buah yang diasumsikan mirip dengan payudara perempuan.
Pohonnya pun diyakini berusia puluhan tahun dan hampir ratusan tahun dengan ketinggian sekitar 25 meter dan diameter sekitar dua meter.
"Namun sejauh ini petani belum memikirkan regenerasi pohon durian susu molek," ucap Puguh.
Puguh berharap, dengan adanya durian susu molek ini akan menjadi ikon baru Kecamatan Candimulyo yang memang dikenal sebagai sentra durian dan buah eksotik di Kabupaten Magelang.
A photo posted by zulfiarudin trian masada (@rian_dan_trian) on Mar 3, 2016 at 4:07pm PST
Awal tahun ini, pihaknya pun mulai merintis kawasan terpadu sentra durian Candimulyo, tepatnya di Desa Kembaran, Tegalsari dan Kebonsari.
Selain itu, pihaknya juga menanam setidaknya 9.000 bibit pohon durian dari tiga varietas asli Candimulyo, yakni Dandang Sariti, Susu Molek, dan Jowongso bersamaan dengan acara Pesta Durian yang digelar pada tanggal 4-6 Maret 2016.
“Masing-masing varietas akan kami tanam sekitar 3.000 bibit," sebut dia.