News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Reaksi Masyarakat Korea Saat Disuguhi Kopi asal Indonesia

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kopi Gayo di Kedai Kopikina

TRIBUNNEWS.COM, JEJU - Warga Jeju, Korea Selatan, berlomba mencicipi cita rasa kopi khas dari berbagai daerah di Indonesia di gerai Wonderful Indonesia dalam ajang Jeongwol Daeboreum Fire Festival di Pulau Jeju.

Salah satu pengunjung Kim Nam Cheol yang ikut mengantre dan mencicipi kopi Khas Indonesia di ajang Jeongwol Daeboreum Fire Festival, Jeju, Jumat (4/3/2016), mengaku sangat menyukai aroma dan ciri khas kopi Indonesia yang kuat.


"Aromanya sangat kuat dan saya suka. Di Korea, aroma kopi tidak sekuat ini," katanya.

Sebelum menyeruput kopi dari Malabar, Jawa Barat itu, Kim terlebih dulu mencium aromanya dan ia awalnya terkejut dengan aroma tersebut.

"Aromanya seperti terbakar, ini pertama kalinya saya mencicipi kopi Indonesia dan saya sangat suka," katanya.

Meski belum pernah mengunjungi Indonesia, CEO Gift It In Jeju Island itu mengaku menyukai kopi Indonesia dan kopi Asia Tenggara, seperti dari Thailand.

"Karena kopi di Korea itu tidak ada yang sekuat ini. Saya biasanya memasukkan sampai empat 'sachet' kopi instan sekaligus untuk mendapatkan aroma yang kuat," katanya.

Ia juga mengaku baru mengetahui kopi khas lain yang sangat terkenal, yaitu kopi luwak.


EKA JUNI ARTAWAN
Produk kopi luwak buat oleh–oleh di Yoga Coffee and Luwak Garden di Mengwi, Bali. Berat tiap kemasannya mulai dari 100 gram sampai 200 gram.

Untuk bisa mencicipi kopi Indonesia secara cuma-cuma, pengunjung yang sebagian besar warga Jeju, rela antre hingga mengular di depan gerai "Wonderful Indonesia" milik Kementerian Pariwisata.

Pengunjung pun tidak pernah sepi sejak pagi untuk menghangatkan tubuh di tengah suhu yang mencapai 8 derajat celcius tersebut.

Selain kopi, gerai Wonderful Indonesia pun menawarkan penganan teman menyeruput kopi, yaitu kue kering dan keripik udang gratis.

Uniknya, meskipun gerai tersebut dibuat untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, sejumlah warga negara lain pun terlibat.

Satu di antaranya yaitu Jenny dari India beserta suaminya Yu Yang dari Korea yang tidak sungkan meyeduhkan kopi untuk pengunjung.

"Saya banyak memiliki teman Indonesia saya sangat senang membantu," katanya.

Jenny pun yang belum pernah mengunjungi Indonesia mengaku sangat cinta dengan negeri Khatulistiwa ini.

"Saya cinta Indonesia, meskipun belum pernah ke sana, suatu saat saya akan berkunjung," katanya.

Kepala Sub Bidang Festival, Kuliner dan Musik Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata, Titik Lestari mengatakan kopi adalah salah satu komoditas yang lekat dengan citra Indonesia.


KOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F.
Kopi Luwak asal Kintamani, Bali

Titik menambahkan kopi yang ditawarkan juga disesuaikan dengan 10 destinasi wisata utama, mulai dari Aceh hingga Papua.

"Selain kopi juga ada jahe merah dan kuenya terdapat tulisan Wonderful Indonesia agar sebelum dimakan, pengunjung bisa melihat terlebih dahulu, itu strategi kita," katanya.

Ketua Panitia Perwakilan Indonesia di Jeongwol Daeboreum Fire Festival Jeju, Gisela Meryl mengatakan kopi merupakan salah satu alat promosi yang jitu karena kopi hadir di seluruh dunia.

"Hampir semua orang suka kopi dan Indonesia memiliki khas tersendiri. Kopi sejak dulu disukai baik tua maupun muda," katanya. (Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini