Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Sebagai Kota yang bisa dibilang menjadi surganya para pecinta Soto, Yogyakarta memiliki banyak warung soto andalan.
Berada di jalan Sudirman, sebelah timur jembatan Gondolayu, atau berada di seberang McDonald, terdapat sebuah warung soto yang patut anda sambangi.
Menempati bangunan sederhana dengan ukuran yang relatif kecil, warung soto yang satu ini tampak biasa saja.
Tetapi jangan salah, warung soto yang dikenal dengan nama Soto Sumuk ini begitu terkenal di kalangan masyarakat Yogyakarta.
Saat ini warung soto tersebut dikelola oleh generasi kedua dari si perintis.
"Dulu yang pertama kali berjualan adalah bapak saya yang bernama Karjuni. Terus kemudian saat ini saya yang meneruskan," ujar Tini (58) pemilik warung soto.
Tempe goreng garing dan gurih, pendamping makan Soto Sumuk.
Tini sendiri tidak tahu pasti kapan orang tuanya memulai berjualan soto, tetapi dirinya mengatakan bahwa warung soto tersebut telah ada lebih dari 30 tahun.
Sebelum membuka warung, Karjuni berjualan secara keliling di daerah Kotabaru hingga kawasan rumah sakit Bethesda.
Soto yang disajikan di warung makan yang setiap harinya buka dari jam 09.00 pagi hingga 15.00 tersebut adalah soto daging sapi dengan kuah bening, khas Yogyakarta. Jika dilihat sepintas, tampilan sotonya kurang menarik.
Semangkuk soto racikan Tini tersebut berisikan nasi, tauge, potongan daging sapi, bawang goreng, daun sledri, dan loncang.
Tidak ada bihun dan kobis seperti kebanyakan lainnya. Meskipun warna kuahnya bening dan kurang menarik, tetapi terasa begitu gurih dan lezat, rasanya pas, serta tidak berlebihan.
Menyantap soto akan semakin mantap bersama beragam lauk pendamping, mulai dari tempe goreng, sate telur puyuh, hingga baceman empal, iso, dan babat.
Soto yang panas ditambah dengan sambal yang pedas, membuat siapa saja pasti akan berpeluh saat menyantapnya.