Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tanggal 9 Maret 2016 merupakan waktu yang bersejarah bagi langit dan astronomiIndonesia karena di tanggal itu terjadi peristiwa langka yaitu Gerhana Matahari total (GMT).
Sejarah mencatat bahwa Indonesia terakhir mengalami gerhana Matahari total pada 24 Oktober 1995.
Walaupun sangat singkat hanya dua menit dan hanya melintasi pulau kecil di ujung utara Indonesia, Pulau Sangihe di Sulawesi Utara. Gerhana Matahari total 1995 ini merupakan Gerhana Matahari total yang terakhir yang melintas Indonesia pada abad ke-20.
Sedangkan, gerhana Matahari total 2016 ini akan melintasi sebagian besar Indonesia yaitu, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Halmahera.
Waktunya juga dua kali lebih lama daripada Gerhana Matahari total 1995.
Dari tahun 1980 – 1990, ada 3 Gerhana Matahari Total yang melewati Indonesia. Pertama tanggal 11 Juni 1983 yang jalur totalitasnya melintasi Jawa.
kedua, Gerhana Matahari Total tanggal 22 November 1984 yang melintasi Papua dan ujung selatan pulau Halmahera, dan ketiga 18 Maret 1988, jalur totalitas melintasi Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
Pada tahun 1983, 1984 dan 1988 masyarakat di luar jalur total bisa menikmati gerhana matahari sebagian.
Gerhana Matahari total adalah fenomena astronomi langka.
Sejarah mencatat dari 115 tahun terakhir, hanya sembilan kali Indonesia dilintasi gerhana Matahari total dan hanya sekali melewati Pulau Jawa yaitu 11 Juni 1983.
Selain Gerhana Matahari Total, Gerhana Matahari itu sendiri dibagi lagi menjadi gerhana Matahari sebagian, gerhana Matahari cincin, dan gerhana Matahari hibrida (jarang terjadi).
Luar biasa bukan? Karena itu jangan sia-siakan sejarah ini?
Apalagi Kementerian Pariwisawata mengajak masyarakat luas untuk mengabadikan fenomena alam Gerhana Matahari Total ini melalui ajang lomba video, foto dan tulisan.