Bencana terbesar terjadi pada 13 Maret 2005. Sebanyak 13 orang meninggal dunia saat Kapal Motor Tuakal Ekspres yang membawa 74 penumpang terbalik dihantam bono setinggi lima meter.
Sejak tragedi itu, keangkeran bono semakin ditakuti warga. Namun belakangan, kisah seram itu mulai berganti wujud.
Menurut Yul Akhyar, Kepala Seksi Pemasaran Wisata Dinas Pariwisata Riau, pada tahun 2009, bono mulai dieksplorasi oleh Dinas Pariwisata Kampar.
Tahun 2010 bono mencuat di kalangan surfer tatkala perusahaan olahraga Rip Curl dan perusahaan rokok melakukan ekspedisi selancar bono.
Foto dan video bono semakin menarik perhatian.
Pada 2011, Kementerian Pariwisata mulai ikut mempromosikan bono sebagai salah satu objek wisata khusus di Indonesia.