TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu-satu, daerah yang mulai serius menempatkan sektor pariwisata sebagai unggulan semakin kelihatan.
Mereka mulai memberanikan diri melaunching “Calender of Events” daerahnya yang berskala nasional maupun internasional di Balairung, Gedung Sapta Pesona, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.
Gubernur Ruslie Habibie didampingi beberapa bupati dan warga Gorontalo yang ada di Jakarta menghebohkan Kemenpar dengan tari tradisi dan multimedianya.
"Dana kami tidak banyak, karena itu kami harus membuat prioritas. Pariwisata adalah focus kami. Bandara sedang kami perluas dan perlebar. Tujuannya jelas agar semakin banyak tamu, turis dan wisman yang berkunjung ke Gorontalo," ungkap Gubernur Gorontalo, Ruslie Habibie kepada wartawan, seusai launching itu. Suasana launching kali ini mungkin salah satu yang paling heboh di Kemenpar, termasuk dibandingkan dengan Tour de Flores 2016, Solo Great Sale 2016, NTB dengan berbagai event nasionalnya, Borobudur Marathon 2015, Festival Sriwijaya Sumsel 2015 dan lainnya.
Semangat Gorontalo terasa begitu kuat, tidak mau kalah dengan provinsi lainnya untuk mempromosikan pariwisata.
Menpar Arief Yahya memang memberi kesempatan kepada semua provinsi dan kabupaten kota yang memiliki kalender event yang besar, berskala internasional, untuk dilaunching di Kemenpar. Kemenpar juga akan membantu mempromosikan eventnya, agar gaungnya semakin mendunia.
Menurut Rusli, Bandara Jalaludin sebelumnya 2. 500 meter, diperpanjang menjadi 2. 800 meter. Runaway dari 3.000 meter menjadi 6.000 meter.
"Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang mendukung even-even international kami," ujarnya.
Menpar Arief Yahya menilai langkah Gubernur Gorontalo H.Ruslie Habibie untuk focus ke sector pariwisata itu sudah on track. Dunia pariwisata itu masuk dalam gelombang revolusi keempat, cultural industry atau creative industry yang akan menjadi panglima.
Tiga revolusi sebelumnya, agriculture, manufacturing dan information technology sudah menemukan eranya. “Ke depan, adalah era pariwisata. Siapa yang pintar mempersiapkan dari sekarang ini, semakin berpotensi sukses,” jelas dia.
Arief Yahya juga memuji Gubernur Gorontalo dan Provinsi Gorontalo yang sudah mengembangkan Tiga A; Aksesbilitas, Atraksi, dan Amenitas. Rumus pengembangan destinasi itu tiga poin tersebut. Perkuat akses (bandara, penerbangan, dermaga laut, pelabuhan), perbanyak dan berbaiki kualitas atraksi (jaga alam, budaya, buatan manusia), lalu siapkan amenitas yang lengkap. Hotel, convention hall, restoran, café, dan semua hal yang dibutuhkan wisatawan.
Provinsi Gorontalo sudah ditetapkan sebagai kota adat yang ke-9 dari 19 kota adat di seluruh Indonesia. Gorontalo juga dijuluki sebagai kota Serambi Madinah. Filosofinya, “Adat bersendikan Sara, Sara bersendikan Kitabullah” atau dalam bahasa daerah Gorontalo “Adati Hula-hula’a to Sara’a Hula-hula’a to Qur’an (ASQ). “Gorontalo juga bisa mendukung program halal tourism, halal destination di Indonesia,” tambah Ruslie Habibie.
Kalau soal bahari? Tidak perlu diragukan. Taman Laut Olele, Pulau Saronde, Pantai Botutonuo, Pentadio Resort,
Pantai Minanga, Pantai Monano, Taman Nasional Hutan Nantu, Pantai Bolihutuo, Desa Wisata Torosiaje, Air Terjun Lombongo, Benteng Otanaha, Danau Limboto dan potensi manmade seperti Museum Pendaratan Soekarno diharapkan akan menarik banyak wisatawan.
“Untuk mempromosikan dan memperkenalkan daya tarik wisata tersebut perlu didukung dengan penyelenggaraan event-event yang dilaksanakan dengan jadwal dan kegiatan yang tetap,” kata Ruslie.
Menurut Ruslie dalam calender of event Gorontalo 2016 akan dilaksanakan tiga kegiatan festival yakni; Festival Pesona Otanaha dan Pesona Danau Lomboto, Festival Pesona Saronde, dan Festival Pesona Boalemo. Untuk Festival Pesona Otanaha akan berlangsung di obyek wisata Benteng Otanaha, Kota Gorontalo pada 28-31 Mei 2016 dengan menggelar acara antara lain: pegelaran tarian daerah, stand up komedi daerah, kuliner tradisional “Duwo”, dan pameran expo industri kerajinan.
Festival Pesona Danau Limboto akan berlangsung di obyek wisata Pentadio Resort pada 16-26 November 2016 dengan menampilkan pawai bududaya.
Dari penyelenggaraan Festival Pesona Otanaha dan Festival Pesona Danau Limboto tersebut diharapkan masing-masing akan mendatangkan 1.859 wisman dan 35.000 wisnus dan 1.228 wisman dan 15.700 wisnus.
Festival Pesona Saronde akan berlangsung di obyek wisata Pulau Saronde pada 1-4 September 2016 dengan menampilkan parade yatch. Diharapkan festival ini akan dikunjungi 620 wisman dan 18.800 wisnus, sedangkan Festival Pesona Boalemo yang akan berlangsung Pantai Bolihuto pada 27 November hingga 3 Desember 2016 yang dimeriahkan dengan acara tarian massal diharapkan akan menarik kunjungan 600 wisman dan 12.000 wisnus.
Hadir dalam acara Launching Calender of Event Gorontalo 2016 sejumlah pejabat Kemenpar antara lain Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara (DP3N) Kemenpar Esthy Reko Astuti, dan para pejabat Provinsi Gorontalo Wagub Idris Rahim, Walikota Martin Taha, Kadishubparkominfo Provinsi Gorontalo Muhjamal Nganro serta para tokoh dan masyarakat Gorontalo yang ada di Jakarta.