Selain kedua bangunan tersebut terdapat beberapa bangunan lainnya, seperti sebuah bangunan yang menyimpan kendaraan dan perabotan rumah tangga yang hangus karena ikut tersapu awan panas.
Selain itu ada sebuah warung yang menjual minuman dan souvenir yang berkaitan dengan Mbah Maridjan dan gunung Merapi.
Dua buah sepeda motor milik anak Mbah Maridjan, dan sebuah mobil jenis APV yang digunakan Tutur Priyanto dan Yuniawan Wahyu yang hangus, adalah sebagian koleksi yang disimpan di petilasan tersebut.
Dikatakan Suwarni, kerabat Mbah Maridjan sekaligus penunggu warung, area petilasan ini mulai dibangun pada tahun 2012 yang lalu.
Pembangunan ini atas inisiatif keluarga sebagai pengingat kepada leluhur mereka, dan memberi pembelajaran betapa dahsyatnya kekuatan gunung Merapi.
"Yang juga dibangun ulang di tempat ini adalah Masjid yang berada di sisi barat rumah simbah. Lokasinya sama persis, dan lantai yang digunakan adalah lantai bangunan masjid lama," jelas Suwarni.
Untuk melihat dari dekat petilasan rumah Mbah Maridjan, pengunjung tidak dipungut biaya.
Meski gratis, tetapi beberapa fasilitas tersedia, seperti kamar mandi.
Di sana juga terdapat sebuah gardu pandang yang bisa digunakan untuk mengamati gunung Merapi lebih jelas.
Lokasi petilasan Mbah Mardjan ini berjarak sekitar 1,5 kilometer dari pemberhentian terakhir kawasan wisata Kinahrejo.
Dari titik ini pengunjung bisa jalan kaki, menyewa motor trail, ataupun menggunakan jasa ojek yang siap menghantar pengunjung.(*)