Pulau ini juga merupakan laboratorium penting bagi ahli biologi dan peneliti.
Mereka diberi izin khusus mengunjungi pulau tersebut untuk mempelajari golden lancehead viper.
Sekitar 90 persen kasus gigitan ular di Brasil berasal dari ular dari genus Bothrop.
Ahli biologi berharap dengan mempelajari golden lancehead viper dan evolusinya, mereka dapat memahami genus Bothrop secara keseluruhan dan mengobati secara efektif kecelakaan yang berhubungan dengan ular di seluruh Brasil.
Beberapa ilmuwan juga berpikir bahwa bisa ular bisa menjadi alat yang berguna dalam obat-obatan.
Dalam sebuah wawancara dengan Vice, Marcelo Duarte, seorang ilmuwan Butantan Institute Brasil yang mempelajari reptil berbisa untuk keperluan farmasi, mengungkapkan kegunaan golden lancehead viper di bidang medis.
“Bisa dari golden lancehead viper menunjukkan tanda-tanda menjanjikan dalam membantu pengobatan penyakit jantung, sirkulasi dan pembekuan darah. Bisa ular dari spesies lain juga telah menunjukkan potensi sebagai obat anti kanker.
Karena tingginya permintaan pasar gelap oleh para ilmuwan dan kolektor hewan, penyelundup satwa liar kerap kali mengunjungi pulau tersebut.
Mereka menangkap ular dan menjualnya melalui jalur ilegal. Seekor golden lancehead viper bisa dijual seharga 10.000-30.000 dolar AS.
Degradasi habitat dan penyakit juga turut andil terhadap kerusakan populasi ular di pulau tersebut.
Selama 15 tahun terakhir, populasi ular di sana telah menyusut hingga hampir 50 persen. golden lancehead viper saat ini masuk ke dalam daftar merah hewan terancam punah IUCN.
(Lutfi Fauziah/Smithsonian Mag)