TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Selain Nasi Jamblang, masih ada Nasi Lengko, Empal Gentong, serta Mi Koclok jadi kuliner khas Cirebon yang "haram" dilewatkan untuk disantap saat berwisata ke daerah ini.
Terutama Mi Koclok, karena di beberapa daerah Indonesia juga terkenal dengan ragam sajian mi dengan citarasa unik masing-masing.
Kuah Mi Koclok ini putih kental, sangat asyik dihirup hangat-hangat di malam hari.
A photo posted by @noviafransiska_novia on Feb 20, 2016 at 9:35pm PST
Isinya pun mengundang selera, terdiri dari potongan telur rebus, ayam suwir, dan irisan toge, kol, serta daun bawang.
"Kuahnya memang beda dengan Bakmi Jawa atau mi khas dari daerah lainnya. Ini pakai tepung maizena dan santan," ujar Maryati (55), warga Cirebon, seraya menikmati makanan khas tersebut di sebuah kedai di Jl Tentara Pelajar, Cirebon, Kamis (31/3/2016) lalu.
Memang, lanjut dia, setiap sudut kota ini hampir didominasi oleh penjual Nasi Jamblang, Empal Gentong atau Nasi Lengko.
Umumnya kedai Mi Koclok, terutama di kedai-kedai pinggir jalan, baru dibuka sejak pukul 6 sore hingga tengah malam.
Bagi yang pernah menikmati Bakmi Jawa khas Yogyakarta atau Mi Cakalang asal Manado, pasti akan merasakan "perbedaan" ketika menikmati Mi Koclok ini.
Atau, Anda yang pernah lekat dengan nikmatnya Mi Kocok khas Bandung, juga akan ngeh dengan perbedaan lezatnya mi asal Cirebon ini.
A photo posted by 9D (@nendishu) on Apr 6, 2016 at 2:06am PDT
Ya, Mi Koclok semakin memperlihatkan, bahwa Cirebon punya warna tersendiri dalam kekayaan mi tradisional dari seluruh penjuru Nusantara.
Hadir untuk menegaskan bahwa Mi Koclok punya tempat untuk dipromosikan di antara "saudara-saudaranya" yang sudah lebih dulu dikenal dengan nama Bakmi Jawa, Mi Cakalang, Mi Kocok, atau Mi Celor asal Palembang.
Festival Cirebon