Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam acara Direct Promotion Tourism Jambi 2016 yang digelar di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, pada 11--12 April 2016, sebuah booth tampak berhasil menarik perhatian pengunjung lantaran pesona perhiasan koin kuno yang disajikan amat memukau.
Tak jarang, pengunjung berhenti di depan booth demi mengagumi perhiasan tersebut dari dekat. Perhiasan memang selalu cantik.
Namun, perhiasan khas Jambi yang satu ini sungguh teramat cantik nan antik lantaran terbuat dari koin kuno peninggalan Belanda.
Berwujud kalung, gelang, cincin, anting, hingga bros, perhiasan tersebut dibuat dari koin kuno asli beraneka ukuran yang dirangkai dengan rantai berbahan perak dan tembaga.
Sepuhan emas atau perak lantas menjadi sentuhan akhir demi menyempurnakan perhiasan yang begitu menawan itu.
Menariknya lagi, pembuatan perhiasan yang amat diminati oleh kalangan atas ini dilakukan dengan cara manual.
Rantainya pun hasil tempa manual oleh para perajin.
Selain koin kuno, perhiasan tersebut juga memuat material lain, seperti geraham gajah, batu fosil asal Jambi, dan batu-batuan lain.
Harga yang ditawarkan berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 7 juta, bergantung pada model dan bahan yang digunakan.
Tak hanya yang masih dalam keadaan baik, koin yang permukaannya telah aus pun digunakan pula dalam perhiasan ini.
Namun, koin tersebut ditempa ulang menjadi kepingan berbentuk angsa.
Uniknya, perhiasan tersebut dapat diganti warnanya berulang kali dengan pilihan warna emas atau perak.
Biaya penyepuhan berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu, bergantung pada besar dan bentuk perhiasan.