Laporan Wartawan Tribun Bali, Ayu Dessy Wulansari
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Warung Men Runtu yang ada di Jalan Sekuta No 32C, Sanur, Denpasar, Bali tidak hanya menyajikan aneka rujak khas Bali.
Warung ini juga menyuguhkan makanan yang lebih berat dan mengenyangkan.
Seperti tipat cantok, tipat plecing, dan sebagainya.
Rujak bulung boni. (Tribun Bali/Ayu Dessy)
“Plecing di sini beda. Kita buatnya benar-benar fresh. Kalau tempat lain kan bumbunya sudah jadi. Di sini pas ada yang pesan, bumbunya langsung diuleg,” jelas Gek Sakha.
Bumbu yang digunakan cukup sederhana.
Hanya terbuat dari cabai besar dan kecil, garam, gula, tomat, terasi, dan jeruk limau.
Semua bumbu sambal itu dituang di atas sayuran yang direbus sebentar.
Wangi terasi bakar dan jeruk limau memberi kesegaran dan rasa gurih yang memikat.
“Di sini juga ada Kuah Base Genep. Kuahnya dibuat dari base genep, bumbu khas Bali yang dimasak dengan sayap ayam dan ceker. Mau ditambah sepiring nasi putih juga bisa,” tambahnya.
Mencicipi kuliner lokal di Warung Men Runtu, Denpasar, Bali. (Tribun Bali/Ayu Dessy)
Sepintas hidangan ini mirip dengan soto ayam karena kuahnya yang sedikit berwarna kekuningan dan tanpa santan.
Namun rasanya lebih kaya karena rempah-rempah yang digunakan.
Gurih, pedas, asin, menyatu sempurna dan terasa pas di lidah. (*)
Info Harga:
Tipat Cantok : Rp 7K
Tipat Plecing : Rp 8K
Plecing Kangkung : Rp 7K
Kuah Base Genep : Rp 15K
Es Gula : Rp 4K
Es Susu : Rp 5K
Es Campur : Rp 6K
Es Cincau : Rp 5K