TRIBUNNEWS.COM - Masjid dengan arsitektur luar biasa. Di dalamnya keramik mozaik yang menghiasi dinding didominasi warna biru.
Masjid ini dikenal dengan nama Masjid Biru karena interiornya berwarna biru.
Interiornya sangat menarik terdapat hiasan mozaik warna warni tapi tetap didominasi biru yang menarik, dengan hiasan kaligrafi yang sangat indah yang diterangi lampu raksasa berwarna keemasan.
Karpet warna merah terasa empuk diinjak dengan corak bunga-bunga kecil berwarna biru membuat kontras suasana ruangan.
Masjid ini dibangun antara tahun 1609 dan 1616 atas perintah Sultan Ahmed I, yang kemudian menjadikan nama masjidnya dikenal juga Masjid Sultan Ahmed.
A photo posted by Blue Mosque TURKEY (@bluemosqueturkey) on Jan 13, 2016 at 4:49pm PST
Masjid ini merupakan ikon dari kota Istanbul, Turki, yang terkenal dengan nama Blue Mosque, Kubah masjidnya juga terlihat sangat cantik dengan menara masjid yang menjulang tinggi kelihatan dari laut Selat Bophurus.
Dilihat dari atas kapal laut, kubah dan menaranya mendominasi cakrawala kota Istanbul bila siang hari langit sedang berwarna biru kelihatan indah dari kejauhan.
Lokasinya berada di dekat situs kuno Hippodrome, serta berdekatan juga dengan lokasi wisata Museum Hagia Sophia dan Istana Topkapi, tempat kediaman para Sultan Utsmaniyah sampai tahun 1853. Jadi sangat gampang mencari lokasi masjid ini dan dekat dengan stasiun trem yang lalu lalang di dalam kota.
Salah satu obyek wisata yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Kota Istanbul dan peninggalan Rajai Turki yang masih kokoh dan terpeliharan dengan meski usianya sudah hampir 500 tahun. Dengan arsitektur masjid jaman dulu, tapi tetap menggambarkan kekokohan bangunan masjid. Dari dalam kubah-kubah keramik sangat cantik, membuat betah untuk lama-lama melihat ke atas langit-langinya yang berwarna warni.
Langit-langit masjid dihiasi kaligrafi yang sangat indah dan lampu-lampu gantung yang sangat besar. Setiap jam sholat dapat memuat ribuan jemaah setiap harinya . Pilar dan ornamen kuno yang sangat detail, serta lampu kristal mewah menampilkan keindahan dan kejayaan pada masa itu.
Arsitek Masjid Sultan Ahmed, Sedefhar Mehmet Aga, diberi mandat untuk tidak perlu berhemat biaya dalam penciptaan tempat ibadah umat Islam yang besar dan indah ini. Struktur dasar bangunan ini hampir berbentuk kubus, berukuran 53 kali 51 meter.
A photo posted by Blue Mosque TURKEY (@bluemosqueturkey) on Jan 8, 2016 at 5:10am PST
Seperti halnya di semua masjid, masjid ini diarahkan sedemikian rupa sehingga orang yang melakukan sholat menghadap ke kiblat Kota Makah, dengan mihrab berada di depan.