“Baru posisi ketiganya, Kepulauan Galapagos. Yang memeringkat adalah CNN International, sehingga punya kredibilitas yang tidak perlu diragukan lagi,” kata Arief Yahya.
Sergei Brit, pendiri Google, mesin pencari terbesar di dunia juga sudah pernah menyelam di Raja Ampat. Google juga sudah berkomitmen untuk menampilkan sisi-sisi keindahan bawah laut Raja Ampat itu dengan underwater streaming. “Sergei sudah melihat sendiri, dia kagum akan keindahan Raja Ampat, dan sudah bertemu saya untuk mengeksplorasi bawah lautnya,” ungkap Arief yang didampingi Rizky Handayani, Asdep Pengembangan Pasar ASEAN Kemenpar.
ADEX 2016 juga menarik, karena menggunakan tema “dedicated for seahorse” atau kuda laut. Binatang laut yang banyak ditemukan di perairan Indonesia, dan menjadi objek macro photography dunia. Adex memang menjadi travel mart seperti ini sebagai ajang pendidikan atau edukasi, menjaga kelestarian habitat air laut yang makin langka di dunia.
“To entertain, to educate, and engage wisatawan bahari juga. Mereka peduli akan pelestarian, karena prinsip: Semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan,” kata Arief Yahya yang juga mulai tertarik dengan wisata bawah laut itu.
Tahun 2015 lalu temanya lumba-lumba atau dolphin, tahun 2014 coral atau karang.
Tahun 2013 hiu paus yang jinak, dan paling sering merapat ke pantai-pantai di Indonesia, termasuk 8 hiu paus yang menjadi tontonan di Gorontalo belum lama. Tahun 2012 temanya manta atau ikan pari. Tahun 2011 turtle atau kura-kura, tahun2010 shark atau hiu.
“Tahun lalu jumlah pengunjungan ADEX 2015 ada 41 ribu, kemungkinan besar tahun ini akan bertambah,” kata Menpar yang didampingi Indroyono Soesilo, Senior Advisor Wisata Bahari Kemenpar, yang akan mempresentasikan tema “Branding & Marketing of Indonesia Marine Tourism" di forum itu.