"Di situ lah tantangan sekaligus ujiannya. Jika sabar, Insya Allah akan cepat menemui jalan keluarnya tanpa harus tersesat. Sekaligus bisa bertemu cinta yang sesungguhnya," tutur Saniyya.
Setelah puas bermain dan menikmati labirin, lajang ini menuju danau yang letaknya berdekatan. Namun, ia dan rombongan tak nyantai di pondok-pondok tepi danau karena semuanya telah penuh pengunjung.
"Mau ikutan nyeberang pakai lanting, juga pas antre. Begitu juga saat mau mencoba sensasi flying fox juga antre. Akhirnya, saya dan teman-teman ke kandang rusa," bebernya.
Selanjutnya Saniyya menuju area terbuka yang hijau berlatar pegunungan. Ia melompat kegirangan meluapkan kepuasannya dan tak lupa selfie/groupie.
Ingatannya langsung terputar ke masa silam ketika masih anak-anak yang hobi menggambar alam pegunungan
"Panorama alam yang ada di Labirin ini lebih indah dibanding lukisan alam yang dulu semasa anak-anak sering saya bikin," tandas Saniyya.
Ia mengatakan keindahan alam di area agrowisata Tambangulang tersebut sangat keren. Dirinya puas plesiran di situ dan nanti pasti akan kembali lagi ketika kelak ada waktu senggang.
Penangkaran Tanaman Langka
Labirin Pelaihari adalah salah satu tempat wisata yang unik di Kalsel. Berada di kawasan agrowisata seluas 105 hektare yang dikelola oleh Balai Pengkajian dan Pengembangan Pertanian Terpadu (BP3T), Pemprov Kalsel.
Di tempat ini banyak fasilitas wisata lainnya seperti flying fox, area penangkaran Rusa Tutul, danau buatan lengkap dengan wahana perahu roda, taman anggrek, camping area, arena outbond yang luas, rumah makan, kebun hortikultura, dan tempat inap.
Area agrowisata tersebut juga merupakan tempat penyemaian beragam jenis bibit pohon khas Banua. Termasuk bibit tanaman obat-obatan tradisional yang langka dan sulit ditemui.
Itu sebabnya kalangan anak sekolah, mahasiswa hingga lembaga riset yang kerap bertandang ke agrowisata yang dikelola BP3T tersebut. Selain untuk refreshing berkonsep alamiah dan bermain outbond, juga bisa mengenal lebih dekat dengan aneka jenis tumbuhan. (Idda Royani)