Adonan yang fresh
Sedikit lama menunggu merupakan hal yang wajar ketika membeli martabak Thien-thien Lay.
Jelas saja, karena Kit Kie hanya membuat campuran adonan untuk tiap 12 loyang.
Sehingga jika pembeli ke 13 datang, harus menunggu adonan yang dibuat langsung di kedai menggunakan mesin pengaduk.
Cara tersebut, menurut Kit Kie efektif untuk menjaga kesegaran adonan. Hasilnya martabak lebih empuk, dan tahan lama.
Dia mengklaim tekstur martabaknya masih fresh 60 persen meski didiamkan 24 jam.
“Garansi dari kami sebenarnya hanya 24 jam, tapi ternyata banyak pelanggan kami yang mencoba ke Belanda, Jerman dan Amerika dan hasilnya baik-baik saja,” ujar Kit Kie.
“Rasanya enak kalau buat besok pagi juga tetep enak. Saya sering pake buat bekal anak sekolah,” ujar Suyanto, salah satu pembeli, kepada KompasTravel.
Martabak klasik tersebut memang terasa empuk saat KompasTravel mencobanya. Ketebalannya yang pas membuat penikmatnya tidak merasa “enek”.
Topping susu, kacang, meses cokelat, dan keju ditabur berlapis-lapis, untuk memperkaya rasa.
Jika penasaran dengan kualitasnya cobalah berkunjung ke Jalan Thamrin nomor 67, terdapat gerobak besar bertuliskan Thien-thien Lay yang berartikan “setiap hari datang”.
Harganya bervariasi mulai dari Rp 60.000 rasa klasik, hingga Rp 135.000 rasa spesial.
Namun harga tersebut untuk satu loyang berdiameter 40 centimeter.
Pembeli dapat memilih untuk membeli setengahnya dengan harga separuh.
Kompas.com/Muhammad Irzal A