"Saya akan terus menyederhanakan perizinan. Lewat pariwisata, saya akan membuat perekonomian Landak terbuka," kata Sidot.
Menpar Arief Yahya menjelaskan, ada banyak ragam strategi finance. Bisa dengan perbankan, bisa dengan non bank, bisa juga partnership atau kemitraan.
"Saya apresiasi kepala daerah yang commited mengembangkan pariwisatanya! Serius dan semangat menjadikan daerahnya sebagai tujuan wisata yang mendunia. Ingat: spirit itu lebih dahsyat daripada strategi. Benchmarknya sudah ada, Bupati Abdulah Azwar Anas Banyuwangi," jelas Manpar Arief Yahya.
Apa sih indikator seorang CEO atau kepala daerah itu serius mengembangkan wisatanya?
"Apakah sudah menempatkan Kadisparnya dari orang yang terhebat? Apakah sudah mengalokasikan budget ke sektor pariwisata yang dominan? Kalau dua poin itu sudah dijalani, baru kita melangkah ke level strategi dan targeting," sebut Arief.
Banyak kepala daerah yang berapi-api ingin mempromosikan daerahnya sebagai destinasi wisata. Tapi, di lapangan, tanggung jawab mengembangkan destinasinya jauh dari sebutan "cukup."
Inisiatif daerah untuk membangun pariwisata ini penting dan mendasar, karena destinasi itu selalu menjadi milik daerah.
"Kalau problemnya di pengembangan industri dan destinasi, kami bisa bantu, siapkan kawasan, kemenpar akan membuatkan desain masterplan pariwisatanya, lalu mencarikan investor yang cocok untuk lokasi yang dimaksud," ujarnya.