TRIBUNNEWS.COM - Jember Carnaval berhasil menjadi juarasecond runner-up (juara ketiga) dunia dalam ajang Carnaval International de Victoria, di Victoria, Seychelles, yang berlangsung pada 22-24 April 2016 lalu.
Carnaval International de Victoria itu merupakan ajang festival busana dunia yang amat dikenal.
Sejumlah peserta tampil dalam defile dengan tema Mahabarata di Grand Carnival yang merupakan puncak rangkaian Jember Fashion Carnaval (JFC) ke-13 di Jember, Jatim, Minggu (24/8/2014). (Surya)
Konsep penilaiannya menggabungkan antara eksibisi atau pameran kostum selama tiga hari dan dilanjutkan denganstreet dance presentation di seputaran jalan Boise de Rose Avenue.
Untuk Street Carnival, penilaian dititikberatkan pada performance,musik, fungsional kostum, artistik, serta kesesuaian konsep.
"Alhamdulillah, kontingen Jember Carnaval Festival memboyong gelar 2nd runner up Carnaval International de Victoria 2016," terang Presiden Jember Fashion Carnaval (JFC) Dynan Faris, Jumat (29/4/2016), seperti termuat dalam siaran pers.
Dynan mengaku bangga dengan prestasi internasional itu. Kontingen Indonesia mampu mengalahkan 23 tim internasional lainnya.
Sementara itu juara pertama dan juara kedua diraih kontingen Notting Hill (Amerika Serikat) dan Reunion (Perancis).
Peserta lainnya berasal dari Brazil, Kamboja, Tiongkok Jerman Inggris, Afrika Selatan Zambia, Spanyol, Italia, Swiss, Kenya, Swedia, Rusia, Bahama, Maroko, Pantai Gading dan Mauritius.
BERITA REKOMENDASIA photo posted by Jember Fashion Carnaval (@jemberfashioncarnaval) on Apr 2, 2016 at 8:34pm PDT
"Yang paling penting, ada lebih dari 100 jurnalis internasional yang meliput agenda ini. Nama Indonesia dan Jember Carnaval Festival makin jadi sorotan karena ada di podium juara. Ini benar-benar sangat mengesankan," tambah Dynan.
Di Seychelles, Jember Carnaval Festival menampilkan kreasi kostum busana etnik khas Indonesia.
Tujuannya, mengangkat dan memperkenalkan kepada dunia tentang ciri khas dan potensi luar biasa yang dimiliki Indonesia.
“Dalam membuat busana untuk kompetisi ini, kami menggunakan kain-kain tradisional yang berasal dari daerah-daerah di Indonesia seperti ulos, batik, dan lurik. Tentunya dengan sentuhan konsep karnaval, yakni glamour dan grande,” papar Dynan.
“Sesuai dengan tema yang kami bawa, sepanjang karnaval, kami tidak hanya memamerkan kostum yang kami buat namun kami juga menari sesuai dengan kostum dan suku yang diangkat sehingga sambutan dari penonton yang memadati sepanjang jalan sangat luar biasa. Sebuah momen yang sangat istimewa bagi kami sebagai sebuah tim,” ungkap Dynan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada kontingen Jember Carnaval yang terus menorehkan prestasi dunia.
Kementerian Pariwisata sendiri kerap membawa busana karnaval karya seniman-seniman daerah, baik dari Jember Carnaval, Banyuwangi Ethno Carnaval, maupun Malang Carnival di berbagai travel mart seperti WTM London, ITB Berlin, ATM Dubai, dan masih banyak tempat lain di pasar utama.
"Karya Dynan Faris inilah yang paling banyak menyedot perhatian di stand Wonderful Indonesia pada setiap event travel mart di luar negeri," kata Arief (*)