Setelah tiba digundukan bukit pasir, cukup aman untuk berjalan kesana kemari, mendaki dan menuruni bukit. Material pasir yang kasar tidak membuat gampang terpeleset.
Keindahan yang diberikan Bukit Pasir ini adalah relief yang dibentuk dari bekas tambang tersebut. Seolah-olah seperti di padang pasir yang luas. Tak jarang ada yang betah sekedar duduk-duduk saja di gundukan tersebut atau memainkan kamera memoto diri dan memoto pemandangan sekitar.
Bukit Pasir dikelilingi oleh pepohonan dan semak yang tidak begitu tinggi. Dibeberapa tempat juga tampak tumbuh rerumputan seperti ilalang-ilalang kering. Berada di lokasi itu cukup nyaman, meskipun anginnya tidak begitu kencang.
Pesona bukit pasir di jalan lintas Tanjungpinang - Bintan. (TRIBUN BATAM/ ELIZA GUSMERI)
Datanglah pada saat pagi atau sore lebih asik karena pada waktu siang panas di Bukit Pasit begitu terasa. Apalagi sulit menemukan banyak yang berjualan di sekitar daerah itu bila merasa lapar atau haus di siang terik.
"Karena orang menganggap ini bukan tempat wisata, tetapi bukan tidak mungkin bisa menjadi tempat wisata bila di benahi dengan baik, karena orang menganggapnya bekas tambang saja, tapi malah banyak juga yang datang ke sini, termasuk pernah diekpos media nasional," celoteh Fatih.
Untuk datang ke Bukit Pasir Desa Busung datanglah menggunakan kendaraan pribadi. Belum ada transportasi umum ke sini.
Tidak sulit menemukan lokasinya karena berada persis dipinggir jalan. Jarak dari kota Tanjungpinang kurang lebih 47 km atau kurang lebih memakan waktu 40-60 menit.