Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Sa’dul Bahri/ Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Pantai Panga kini memiliki icon baru.
Hewan berkaki empat berhabitat di pantai bernama penyu didaulat menjadi icon baru pantai yang berlokasi di Kabupaten Aceh Jaya itu.
Masyarakat setempat yang tergabung dalam Tim Konservasi Arun Meubanja tengah mengembangkan penyu.
Saat ini sebanyak 1.600 ekor penyu sudah dilepaskan ke Pantai Panga dan menjadi sumber pendapatan warga setempat.
Kamis (28/4/2016) sebanyak 149 ekor tukik (anak penyu) dilepaskan ke laut yang diinisiasi oleh tim konservasi penyu Aroen Meubanja, di pesisir Pantai Panga, Aceh Jaya.
“Telur penyu yang didapatkan di pinggir pantai itu dijual mencapai Rp 4.000/ butir, namun ada kawasan yang dilarang untuk berburu buah penyu di kawasan Pantai Panga, karena tempat lokasi tersebut khusus untuk penetasan penyu, sehingga tidak boleh diganggu,” kata Ketua Tim Konservasi Aron Meubanja, Murniadi kepada Tribun Travel saat melepaskan ratusan anak penyu di Alue Piet bersama warga.
Ia menambahkan, penyu yang sedang dikembangkan di daerah itu ada dua jenis yaitu Lekang dan Belimbing.
Pihaknya berharap adanya dukungan dari semua pihak dalam pengembangan penyu di kawasan Panga, baik dari donatur dan khususnya pemerintah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Reza Fahlevi mengatakan pihaknya sangat mendukung lembaga swadaya masyarakat Aron Meubanja karena pariwisata sangatlah dekat dengan pelestarian dan ini bisa menjadikan salah satu daya tarik wisata baru di Kabupaten Aceh Jaya.
“Kita harapkan juga partisipasi masyarakat dalam rangka mempromosikan hal ini, tanpa dukungan masyarakat kita pemerintah juga tidak akan efisien untuk melakukan sesuatu pekerjaan,” tambahnya.
Kadisbudpar berjanji Dinas Parawisata dan Kebudayaan Aceh akan berpartisipasi dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan promosi daya tarik wisata Aceh Jaya baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Ketua Konservasi Penyu Aron Meubanja, Muniardi mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya perlindungan terhadap penyu dari tahun 2012 hingga tahun 2015 sebanyak 24 sarang dari berbagai indukan.
“Yang sudah menetas tiga sarang, inilah yang kita lakukan pelepasan hari ini, tujuh sarang lagi sedang kita awasi dan kita pantau proses pengetasannya. Alhamdulillah tahun ini kita mampu lindungi sepuluh sarang,” tandas Muniardi.
Warga melepas tukik alias anak-anak penyu di Pantai Panga, Aceh Jaya (SERAMBI INDONESIA/ SADUL BAHRI)
Panga merupakan sebuah kecamatan hasil pemekaran dari Kecamatan Teunom dan berdiri tahun 2000.
Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Teunom di arah timur, Kecamatan Krueng sabee sebelah barat, Samudra Hindia di selatan, dan Kabupaten Pidie di utara.
Kecamatan Panga berjarak 175 Km dari ibukota provinsi, Banda Aceh dan 25 Km dari Calang ibukota Kabupaten Aceh Jaya.
Muniardi yang dulunya adalah seorang pemburu penyu kini menjadi inisiator penyelamatan hewan yang sudah terbilang langka itu.
Melestarikan dan menjadikan penyu sebagai 'magnet' wisata baru Pantai Panga.