TRIBUNNEWS.COM - Perjalanan ke Okinawa, Jepang, itu menyenangkan karena ruas-ruas jalan tertata rapi. Cukup dengan peta di tangan, Okinawa dapat dijelajahi.
Namun, jangan lupa perhatikan setiap informasi tata tertib berperilaku di prefektur paling selatan Jepang ini.
Di Kota Naha yang menjadi pusat kota Okinawa, misalnya, ada sejumlah area larangan merokok, seperti di Jalan Kokusai Dori, Okiei Dori, Palette Kumoji-mae Dori, dan Oki-Gin Honten-mae Dori.
Informasi itu dimuat di peta yang dapat diperoleh di hotel ataupun di pusat-pusat informasi wisata Okinawa.
Jika ingin menggunakan layanan peta dari Google Map di telepon pintar, pastikan membeli paket internet sejak dari Tanah Air.
Jepang memang menyediakan kartu SIM khusus untuk internet yang dijual 3.700 yen sampai 4.000 yen atau sekitar Rp 400.000, tetapi kartu itu belum tentu dapat dioperasikan di telepon pintar kita.
Makan
Terkait makanan, bagi kalangan Muslim, perlu memberitahukan kepada penjual bahwa tak mengonsumsi makanan dari babi.
Karena masih sedikit sekali warga Jepang berbahasa Inggris, tak ada salahnya membuat gambar babi yang disilang sehingga pesan kita pun akan sampai.
Para pedagang di Jepang itu pun akan dengan senang hati melayani kita.
Namun, karena tidak semua warga Okinawa bisa berbahasa Inggris dengan baik, bahasa lokal jadi pengantar komunikasi yang utama, daftar menu makanan pun umumnya ditulis dengan huruf Jepang.
Oleh karena itu, pilihan kita pun terbatas pada makanan Jepang yang sudah populer, seperti ramen dan sushi.
Namun yang pasti, berwisata ke Jepang tetap menyenangkan karena kita akan mengenal salah satu negara di Asia yang sudah sangat maju ini. (Madina Nusrat)