Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Bakso merupakan jajanan yang cukup populer di berbagai daerah.
Penikmatnya pun datang dari berbagai kalangan, mulai anak anak-anak hingga orang dewasa.
Namun penggunaan pengawet dan penyedap serta higienitas bahan kerap menjadi momok bagi penikmatnya.
Bakso Kampoeng hadir menjawab kekhawatiran pengunjung.
Beralamat di Jalan Ayah Hamid Desa Lampriek Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh Bakso Kampoeng menawarkan bakso tanpa penyedap dan bebas pengawet.
Makan enak dan sehat.
Bakso Kampoeng Khairul. (Serambi Indonesia/Nurul)
“Pertama kali makan memang terasa hambar di lidah, tapi kalau sudah beberapa kali akan terbiasa dan mulai terasa nikmatnya,” komentar Husna, warga Kota Banda Aceh.
Bakso Kampoeng menawarkan sensasi rasa berbeda.
Warung yang digagas oleh pengusaha muda, Khairul Ambiya (28), disajikan tanpa penyedap dan bahan pengawet,
Sehingga anda dan keluarga tetap aman mengkomsumsinya.
Bola-bola daging itu dicampur dengan mi, pangsit, dan diguyur kuah.
Juga tanpa pengawet dan penyedap.
Untuk mencicipi semangkok bakso ala racikan Khairul, pengunjung cukup membayar Rp 12 ribu saja.
Lokasinya yang strategis tepat di belakang Masjid Agung Al Makmur Banda Aceh
serta atmosfernya yang nyaman dan eye catching membuat Bakso Kampoeng terbilang tak pernah sepi pengunjung.
Tempat ini buka mulai pukul 11.00 – 22.00 WIB.
Saban harinya bakso racikan Khairul terjual hingga 700 porsi.
Tertarik mencoba?