Laporan Wartawan Tribun Bali, Made Cintya Dewi
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Kedai Fulle Vegetarian hadir di Jalan Tukad Yeh Aya No 98C, Renon, Denpasar, sejak dua tahun lalu.
Kedai yang kerap dipadati pengunjung ini, mengusung konsep yang terbilang sederhana, namun selalu tampil berbeda.
Selain menghadirkan menu yang berbeda-beda setiap harinya, kedai ini memiliki menu spesial yang hadir terus-menerus memanjakan lidah pengunjung.
Nasi goreng Vampir. (Tribun Bali/Made C Dewi)
Nasi goreng vampir adalah satu di antaranya yang menjadi menu unggulan.
Nasi goreng vampir itu khas dengan rasa pedasnya.
Kepedasannya mulai dari yang sedang hingga super pedas, dari level 1 sampai level 3.
Level 1 hanya berisi satu sendok cabai, level 2 berisi 3 sendok cabai dan 5 sendok untuk level 5.
"Kami sengaja memakai nama vampir karena vampir itu identik dengan darah. Jadi pas dengan nasi goreng kami yang warnanya merah. Cabai yang digunakan merah semua, tidak ada yang hijau. Habis makan nasi goreng ini pun, wajah orang jadi merah karena kepedasan," ujar Suyi pengelola Kedai Fulle Vegetarian kepada Tribun Bali beberapa waktu lalu.
Kedai ini semakin menarik dengan sajian menu spesial lainnya yang selalu berbeda-beda setiap harinya.
"Supaya pelanggan kita tidak bosan dengan menu itu-itu aja, kita hadirkan menu spesial yang berbeda setiap harinya," imbuh Suyi.
Saat hari Senin, kedai ini menghadirkan Nasi Liwet. Satu porsi Nasi Liwet disajikan dengan gaya yang simple.
Terdiri dari nasi putih, tumis toge, ayam bakar, terong balado, ikan teri dan sambel.
Walaupun tampak sederhana, namun rasanya tetap tak terkalahkan.
Menu spesial hari Selasa adalah nasi kuning, yang tentunya berbeda dengan nasi kuning pada umumnya.
Bahan yang digunakan adalah bahan vegetarian. Tampilannya pun lebih dekoratif.
Satu porsi terdiri dari mie, bakwan jagung, tempe yang digoreng kering, ayam sisit, tumis kacang panjang dan dilengkapi dengan kerupuk kentang.
Nasi Soto Lamongan mewarnai hari Rabu pengunjung.
Isinya adalah kentang yang dipotong berbentuk kotak-kotak kecil, kol, bihun, tomat, ayam, perasan jeruk nipis, irisan daun suladri dan emping.
Kuahnya yang hangat, sangat menyatu dengan bumbunya, membuat seseorang ingin menghabiskan hingga tetes terakhir.
Sementara untuk hari Kamis, adalah hari untuk Nasi Tempong.
Satu porsi Nasi Tempong disajikan dengan tumis kangkung, ayam bakar, tahu tempe goreng yang telah dibumbui, ikan asin, ote-ote, sayur lalapan dan semangkuk sambel tempong.
Hari Jumat, Kedai Fulle Vegetarian menyediakan Nasi Gepuk, hasil olahan dari daging dan tempe yang dibumbui dengan bumbu gepuk resep rahasia keluarga Lie, ditambah tumis labu Jepang, terongcrispy dan sambal terasi.
Pada akhir pekan, menunya adalah Nasi Padang, berisi udang, daun singkong, bregedel tempe, sayur nangka dengan bumbu karenya yang kental, pas disajikan saat masih bangat.
Apalagi dilengkapi dengan rempeyekya yang renyah.
Pengunjung tidak perlu khawatir, ayam, udang maupun ikan yang disajikan dalam berbagai menu makanan di atas bukanlah asli.
Semuanya adalah buatan, yang bahannya menggunakan tepung, jamur dan kedelai.
Pemilik kedai Fulle Vegetarian, Djie Lie Fa, mengatakan alasan memilih vegetarian, karena vegetarian baik untuk kesehatan.
"Selain tidak menyakiti sesama mahluk, vegetarian juga baik untuk kesehatan manusia. Dengan vetarian kita bisa terhindar dari lemak hewani," jelas Lei. (*)