Sakirun lebih menyarankan memperoleh seafood dari tempat-tempat lokal yang masih belum terlalu dijamah limbah pabrik, seperti beberapa pesisir Kalimantan Selatan, perairan Bangka, dan Bali.
“Biasanya yang fresh itu daerah-daerah pedalaman, bisa jadi bukan di kota besar atau industri,” ujarnya.
Ia mengatakan, di restoran Shangri-La Hotel Jakarta sendiri menggunakan badan yang khusus memeriksa higienitas bahan pangan, yaitu Shangri-La Food Safety Management System.
3. Seafood tak bisa tahan lama
“Seafood itu hidangan yang high risk, cepat basi, cepat berubah ketika terlalu lama,” ujarnya.
Jadi, bagi Anda yang ingin mengonsumsinya, pastikan juga bahan yang digunakan bukan seafood yang terlalu lama di penyimpanan atau baru dipakai lama setelah ditangkap.
Chef Sakirun sendiri menyarankan seafood disimpan jangan lebih dari satu hari.
Selain itu, ketika tidak habis, seafood tidak dapat diolah kembali.
Jadi, jangan mau memakan seafood yang sudah dimasak dan karena tidak habis terjual lalu dimasak kembali.
Hal ini merupakan cara yang salah dalam mengolah seafood.
4. Memakan salad sebelum makan seafood
Untuk pencegahan terakhir, ia mengatakan, kebiasaan memakan salad sebelum menikmati seafood merupakan kebiasaan baik.
“Lettuce, terutama salad hijau, dapat mengurangi risiko alergi sebelum makan seafood,” ujarnya.
Sedangkan untuk hidangan penutup, menurut dia, tak terlalu berpengaruh atau menyerahkannya pada selera konsumen.