TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemajuan zaman digital membawa dampak positif bagi banyak hal, termasuk pembelian tiket kereta api.
Kerja sama PT KAI dengan banyak outlet seperti minimarket dan e-commerce, juga aplikasi 'KAI Access' membuat calo tiket menjadi gentar.
Humas PT KAI Daerah Operasi 1, Bambang Setyo Prayitno memastikan calo tiket kereta api sudah tidak ada.
Tribunnews.com/Irwan Rismawan
Namun masalah lainnya justru muncul yakni maraknya aksi penipuan di stasiun kereta api.
"Sekarang model penipuannya banyak yang menjual tiket tidak sesuai dengan identitas penumpang atau pemalsuan identitas. Jadi dia (penipu) melakukan pembelian tiket dengan identitas orang lain yang dijual ke penumpang. Nanti penumpang diberi KTP dengan identitas di tiket," ujar Bambang di Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Apabila ketahuan oleh petugas, penumpang masuk dengan identitas palsu.
Menurut Bambang, baik penumpang maupun si penjual tiket dapat dikenakan sanksi hukum.
Jika lolos dari pemeriksaan pertama atau boarding, jangan senang dahulu.
Bambang mengatakan kebanyakan kasus justru diketahui saat di perjalanan, ketika tempat duduk di kereta api diperebutkan oleh dua penumpang.
"Kalau ada penumpang lain yang naik dan kursi jadi ganda, penumpang yang berhak akan tercatat di data manifes kami. Jadi jangan pernah beli di jasa tiket perorangan, karena akan merugikan penumpang itu sendiri," saran Bambang.