News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Bangka Belitung

Tradisi Mandi Belimau Masyarakat Merawang, Lestarikan Ritual Depati Bahrin Sambut Bulan Puasa

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Bupati Bangka, Rustamsyah menjalani prosesi Mandi Belimau sebuah tradisi menjelang bulan suci Ramadan di Bangka yang masih berlangsung hingga saat in

Laporan Wartawan Bangka Pos, Iwan Satriawan

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Masyarakat Desa Jada Bahrin dan Desa Kimak Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, Rabu (1/6/2016) kembali menggelar tradisi tahunan menyambut datangnya bulan suci ramadan yaitu tradisi Mandi Balimau (Belangir)

Tradisi yang konon merupakan ritual pahlawan rakyat Bangka Depati Bahrin beserta pasukannya saat menyambut datangnya ‎bulan suci ramadhan untuk menyucikan lahir dan batin menyambut datangnya bulan mulia tersebut.

Untuk tahun ini pelaksanaan tradisi Mandi Belimau yang merupakan salah satu event wisata Kabupaten Bangka berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Jika sebelumnya ritual Mandi Belimau digelar di tepi Sungai Limbung Dusun Limbung Desa Jada Bahrin, pada tahun ini ritual dipindahkan ke makan Depati Bahrin di Lubuk Bunter Desa Kimak.

"Dipindahnya tempat pelaksanaan Mandi Belimau berdasarkan hasil rapat masyarakat. Sebenarnya dari tahun kemarin sudah kepengen dipindah ke Kimak," ungkap Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka Windiarti, Selasa (31/5).

Ia menjelaskan, untuk pelaksanaan ritual Mandi Belimau sendiri tidak ada perbedaan dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu diawali pembacaan surah Yassin pada pukul 08.00 WIB.

Ritual Mandi Belimau dipimpin tokoh adat setempat H Ilyasak dan ditutup dengan tabur bunga di malam Depati Bahrin.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, keturunan Depati Bahrin dari Depati Amir yang diasingkan Belanda ke Kupang NTT pada masa penjajahan Belanda datang berkunjung bersilahturahmi dengan keturunan Depati Bahrin yang ada di Pulau Bangka.

"Tradisi ini selain mengandung nilai religi juga mengandung nilai sejarah dan silahturahmi. Untuk acara ini keturunan Depati Bahrin dari Kupang NTT, Jakarta dan rencananya juga yang ada di Bali akan datang," ungkap Windiarti.

Untuk pelaksanaan ritual Mandi Belimau, digunakan baju enam warna, yaitu: putih, hijau, merah, kuning, hitam dan kelabu.

Pakaian berwarna putih secara khusus digunakan oleh pemimpin upacara.

Sedangkan sisanya digunakan oleh para pembantunya.

Ada sebuah Guci khusus yang telah berumur ratusan tahun sebagai tempat ramuan khusus untuk mandi Belimau.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini