"Itu sebabnya, gua ini dinamakan Gua Lorong Kereta. Mirip kereta, ada sambungan yang menghubungkan antar lorong, mirip penyambung gerbong," ungkap Tabah (19), guide Gua Lorong Kereta.
Jalur Gua Lorong Kereta cukup licin dan berlumpur.
Jatuh dan berkubang dalam lumpur menjadi pemanis dalam perjalanan.
Tak heran, banyak yang menyebut caving di Gua Lorong Kereta berbonus mandi lumpur.
Terutama, saat musim hujan tiba.
"Saat hujan, air yang menggenang di dalam gua bisa mencapai selutut orang dewasa," imbuh Tabah.
Gua Lorong kereta tak hanya menyuguhkan jalur horizontal.
Ada pula bagian yang membutuhkan keterampilan dan keseimbangan lantaran harus naik tebing.
Perjalanan menyusuri gua ini bakal menjadi pengalaman tak terlupakan.
Keindahan bebatuan alami yang disuguhkan benar-benar mengundang decak kagum.
Anda yang ingin menjajal tantangan lain, bisa menyusuri gua di depan Gua Lorong Kereta.
Menurut Sobirin (24), guide yang juga menemani perjalanan kami, hingga kini gua tersebut belum diberi nama.
Tantangan juga diberikan saat masuk mulut gua yang hanya berdiameter sekitar 70 sentimeter. Di sekelilingnya, terdapat bebatuan terjal.
Berbeda dari Gua Lorong Kereta, perjuangan hanya dirasakan saat masuk gua.