News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Yogyakarta

Warung Pak Bari, Legenda Sate Klatak di Yogyakarta, Mampu Habiskan 10 Ekor Kambing Sehari

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sate klatak

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Malam itu di salah satu sudut pasar Jejeran, yang berada cukup jauh dari pusat kota Yogyakarta, tepatnya berada di desa Wonokromo, Kecamatan Jetis, kabupaten Bantul masih terlihat ramai.

Beberapa kendaraan roda empat tampak terpakir di jalan yang berada di tengah pasar.


Tongseng kambing.

Sedang di selasar pasar tradisional tersebut tampak cukup banyak orang, meski sudah tidak ada penjual sayur ataupun sembako.

Orang-orang tersebut adalah para pelanggan sate klathak Pak Bari yang rela antri untuk mendapatkan seporsi sate unik ini.

Bagi masyarakat Yogyakarta, sate klathak mungkin sudah banyak yang mengenalnya.

Tetapi bagi orang di luar Yogyakarta, mungkin masih sedikit asing, karena sate jenis ini memang khas daerah Jejeran.

Sejatinya sate klathak adalah sate kambing yang dibakar di atas bara api, yang membuatnya unik adalah tusukannya.

Alih-alih menggunakan bambu, sate ini menggunakan jeruji roda sepeda sebagai tusukan sate.

Di kawasan Jejeran memang banyak penjual sate klathak, tetapi salah satu yang paling terkenal adalah milik Sabari dengan warungnya yang terkenal dengan nama Pak Bari.

Dijelaskannya, dirinya adalah generasi ketiga yang berjualan sate klathak.

"Dulu yang pertama kali berjualan sate klathak adalah simbah saya. Kemudian diteruskan olah bapak, kemudian saya," ujarnya.

Sebelum dikenal dengan nama sate klathak, sate jenis ini dikenal dengan nama sate uyah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini