Kementerian Pariwisata pada 1-8 Mei 2016 mengadakan "Special Interest Diving Famtrip" dengan mengundang media dari Perancis mengikuti perjalanan ke Manado (Sulawesi Utara) - Raja Ampat (Papua Barat) - Ambon (Maluku). Berikut penuturan Audrey Roit, jurnalis perempuan peserta famtrip.
******
TRIBUNNEWS.COM - SAYA seorang traveler dan sangat menikmati perjalanan.
Seperti saat diundang Kementerian Pariwisata Indonesia mengikuti program Diving Famtrip ke Provinsi Papua Barat menggunakan pesawat, bus dan speed boat begitu menyenangkan dan sulit dilupakan.
Panorama di Papua Barat begitu menarik. Alamnya masih bersih. Pantainya terlihat alami, hutan-hutannya masih terjaga.
Penduduknya begitu ramah dan saling menyapa satu sama lain. Senyumannya tulus dan tidak dibuat-buat.
Suatu pengalaman yang sangat terkesan bisa menginjakkan kaki di bumi Papua, Indonesia.
AUDREY ROIT - Wajah ceria anak-anak di Pulau Arborek, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
Keberadaan burung Cenderawasih sebagai ikon wisata bumi Papua merupakan salah satu paket wisata yang selalu dinanti-nanti wisatawan.
Mengunjungi burung Cenderawasih, melihat dia menari dan suara burung ini di habitat aslinya di hutan-hutan Papua sangat mengesankan.
Perjalanan dari Manado, Sulawesi Utara kemudian dilanjutkan terbang menuju Sorong, Papua menikmati alam yang masih asri adalah sebuah perjalanan yang sulit dilupakan.
Hutan yang masih asli, lautan yang biru dengan karang dan ikan yang tetap terjaga, serta penduduk yang ramah membuat wisatawan yang pernah menginjakkan kaki di sana dipastikan akan selalu berusaha kembali lagi.
Sementara perjalanan dari Sorong menuju Ambon, Maluku mengingatkan kembali betapa kepulauan ini dahulunya selalu diburu bangsa-bangsa Eropa karena kemasyhuran rempah-rempahnya yang bernilai ekonomi tinggi pada masa itu.
Tidak diragukan lagi perjalanan dari Manado ke Raja Ampat dan Ambon berhasil mengubah pandangan saya tentang dunia dan alam Indonesia yang indah.