TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkait dengan situasi pasca bom Solo, Selasa (5/6), Menpar Arief Yahya mengatakan bahwa kondisi tempat-tempat wisata seluruh tanah air tetap aman dan kondusif seperti sebelumnya.
“Sementara ini tidak ada indikasi terorisme ke arah tempat-tempat wisata, sehingga para wisatawan baik wisnus maupun wisman, tidak perlu khawatir. Tidak perlu menunda rencana bertamasya ke atraksi-atraksi wisata,” pesan Menpar Arief Yahya.
Menpar juga menyebutkan, ada bebera surat kaleng, surat bernada menakut-nakuti, yang tidak bertanggung jawab.
"Polisi kita hebat, sudah terbukti itu, jangan khawatir. Semua akan baik-baik saja. Aparat tidak tinggal diam kok," ungkapnya.
Pasca terjadinya ledakan di Mapolresta Solo pada Selasa pagi (5/7), Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menginstruksikan jajarannya bekerja sama dengan Kepolisian dan TNI untuk memperketat pengamanan dan pemeriksaan di sejumlah prasarana dan sarana transportasi seperti di terminal, pelabuhan, bandara, maupun stasiun kereta.
Hal ini guna mengantisipasi aksi lanjutan yang masih sangat mungkin terjadi.
"Jadi sesuai arahan pak presiden, pengamanan kegiatan transportasi khususnya masa mudik lebaran baik udara, laut dan darat khusus angkutan jalan maupun KAI untuk diperketat”, kata Jonan saat ditemui di Posko Angkutan Lebaran di Terminal 1B Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (5/7).
Didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Suprasetyo, Jonan mengimbau kepada calon penumpang moda transportasi untuk turut berpartisipasi dengan melaporkan temuan barang atau tindakan yang mencurigakan selama arus mudik lebaran, "bagi penumpang moda transportasi atau dalam perjalanan mudik melihat hal yang mencurigakan segera laporkan ke petugas," ungkap Jonan.
Dia pun meminta kepada masyarakat pengguna transportasi untuk sedikit lebih bersabar apabila proses pemeriksaan oleh petugas keamanan dilakukan cukup ketat sehingga memakan waktu yang lebih lama.
Untuk itu Jonan menghimbau pula kepada masyarakat untuk tiba di tempat keberangkatan lebih awal,
“Himbauan saya kepada para pengguna transportasi agar sedikit bersabar kalau pemeriksaan dilakukan cukup ketat dan lama," jelas Jonan.
Sebelumnya, setibanya Jonan dari Batam langsung menggelar rapat terbatas dengan para pejabat terkait, pada rapat itu Jonan meminta pada hari ini (5/7) seluruh Direktur Jenderal di lingkungan Kementerian Perhubungan untuk mengeluarkan instruksi tertulis kepada semua operator sarana dan prasarana transportasi termasuk di dalamnya Perum LPPNPI, PT KAI, dan Terminal Bus Tipe A.
“Instruksi tertulis harus diterbitkan sebelum Magrib hari ini”, tegas Jonan.
Pengamanan dan pemeriksaan yang ketat di prasarana dan sarana transportasi dilakukan semata-mata untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat pengguna transportasi, sebagaimana fokus kerja Kementerian Perhubungan untuk terus meningkatkan keselamatan dan keamanan sarana dan prasarana transportasi.