Janji Jay Wijayanto, Ketua Panpel Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba 2016 itu benar-benar ditepati. Harus diakui, jika dibandingkan dengan defile Opening Ceremony Olympic Games Rio de Jeneiro 2016, KKPDT 2016 tidak kalah.
Bahkan lebih atraktif, lebih kuat menghujam, atmosfernya lebih masuk, konsep dan desainnya lebih dramatic.
Koordinator Karnaval Jay Wijayanto menambahkan, karnaval dari Soposurung hingga Simpang Sibulele itu memang didesain festive. Bukan sekedar jalan arak-arakan seperti di Olimpiade itu.
"Ada gerak, ada instrument dan bunyi-bunyian, ada kostum dan pakaian adat, ada mobil hias, marching band dengan berbagai keunggulan, ada atraksi budaya seperti piring dan tandok," jelasnya.
"Sepertinya, tandok yang dijanjikan 700 perempuan berpakaian adat Batak lalu, lebih banyak dari itu. Tandoknya pun berwarna-warni, bukan hanya pandang anyam yang biasa berwarna cokelat tua, kini ada yang berwarna pastel, biru muda, merah muda, kuning muda," ujarnya.
Provinsi lain juga tampil yahud. Dari DKI Jakarta, Sumsel, Kalbar, Jawa Timur, Banten,, Papua, Maluku, dan 7 Kabupaten di sekitar Danau Toba.
Presiden Jokowi meminta agar tahun depan karnaval ini jangan berhenti. Tentu, harus sudah dipromosikan jauh hari sebelumnya, agar bisa mulai menghasilkan wisatawan mancanegara.
“Jangan berhenti sampai di sini! Tahun depan harus dilanjutkan lagi,” kata Presiden Jokowi