TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tidak henti-hentinya terus berinovasi dalam menggaet Wisatawan Mancanegara (Wisman) dengan berbagai konten yang cerdas.
Termasuk apa yang dilakukan Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu dalam perhelatan Indonesia Table Top Thailand yang digelar di Chitalasa Grand Ballroom 3, Hotel Marriott Marquis, Queens Park, Bangkok Thailand, 14 Februari 2017.
Acara yang dipimpin langsung oleh Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani dan Kepala Bidang Misi Penjualan Pasar Asia Tenggara Pupung Thariq Fadillah itu mengedepankan konten produk destinasi wisata Joglosemar (Jogjakarta, Solo dan Semarang) terutama salah satu destinasi prioritas atau biasa disebut 10 Bali Baru yakni Candi Borobudur yang ditawarkan kepada para buyers dari Thailand.
Selain itu, Kemenpar juga menawarkan olahraga alam dan menarik yakni Wonderful Extreme Indonesia (WEI) yang dipaparkan oleh Penggagas WEI Julius Bramanto dan disiapkan perhelatannya di 10 destinasi prioritas yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
PIC Pokja Percepatan Destinasi Borobudur, Larasati Sedyaningsih yang juga hadir di acara tersebut didampingi Rizki Handayani mengatakan, ini adalah konten menarik yang disiapkan Kemenpar sesuai dengan permintaan Menpar Arief Yahya terutama untuk mensasar Wisman asal Thailand dan negara-negara tetangga.
”Pak Menteri mengamanatkan kepada kami untuk mengedepankan promosi Joglosemar terutama kepada negara tetangga yakni Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam, actionnya adalah para Sellers asal Indonesia agar menawarkan Candi Borobudur and beyond dengan paket mengunjungi destinasi yang ready dan menarik,” ujar Larasati yang juga diamini Rizki.
Dalam paparannya, Laras-sapaan akrab Larasati-meminta kepada seluruh Sellers untuk mengajak Wisman mengunjungi Keraton Jogjakarta, Keraton Solo, Dieng, Wanurejo Village, Wanurejo Homestay, Nglenggeran Village, Gunung Kidul Homestay, Nglenggeran Homestay, Baron Beach dan Indrayanti Beach, Cave Tubing, Cave Pindul, Ramayana Dance dan Gambyong.
Laras sebagai tim percepatan memang memang berfikir keras untuk merubah para wisatawan agar mengunjungi Joglosemar. Kata Laras, Joglosemar juga masuk daerah yang di-branding dalam pemasaran pariwisata internasional oleh Kemenpar.
Itu karena, masih kata Laras, ketiga daerah memiliki potensi di bidang budaya, belanja, dan kuliner, untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
”Semoga Table Top ini banyak kesepakatan yang membuat paketnya ke Solo setelah mengetahui Jogja dan Semarang. Karena, salahsatu alasan turis mancanegara datang ke Indonesia adalah melihat wisata alam budaya dan karya manusia. Sesuai portofolio pasar pariwisata sektor wisata alam menyumbang 35% dan buatan manusia 5%. Selain itu Wisman Thailand dan Candi Borobudur juga punya kaitan yang sangat hebat terutama soal religi,” papar Laras menyebutkan portofolio bisnis pariwisata yang diyakini Menpar Arief Yahya itu.
Kata wanita berambut panjang itu menambahkan, wisata budaya menyumbang pasar terbesar mencapai 60%. Wisata budaya masih terbagi menjadi warisan budaya dan sejarah sebesar 20%, belanja dan kuliner 45%, serta wisata kota dan desa sebesar 35%. Berdasarkan data tersebut, Kota Jogja, Solo, dan Semarang, layak masuk daftar daerah yang di-branding dalam pemasaran pariwisata internasional.
Untuk branding pemasaran di mancanegara, Kota Jogja, Solo, maupun Semarang bisa mengusulkan pilihan tematik keunggulan daerahnya masing-masing. Seperti keris, batik, serta beragam kekayaan budaya maupun kulinernya.
Khusus Kota Jogja ditarget 100 ribu wisman atau naik 11,11% karena tahun sebelumnya sebesar 90 ribu orang, sedangkan Solo ditarget mampu mendatangkan 30 ribu wisman atau naik 100 % dibanding tahun sebelumnya yang hanya 15 ribu orang.
”Bandara Adisucipto dan Ahmad Yani yang masuk great Yogyakarta memiliki kontribusi besar sebagai pintu masuk utama wisman. Bisa dikunjungi setelah dari Bali atau sesudah dari Semarang dan Jogja. Begitu juga bagi Wisman Thailand,” tambah Rizki yang juga diamini Laras.
Joglosemar juga sudah memiliki 3A, yang dipopulerkan Menpar Arief Yahya dengan Atraksi, Akses, dan Amenitas. Hotel, resto, cafe, mal, convention center, exhibition termasuk dalam amenitas, yang memang harus disiapkan untuk semua level.
“Jika ingin menggenjot wisman, maka akomodasi dan segala kelengkapannya harus disiapkan dengan baik juga, dan Alhamdulillah bandara baru di Jogjakarta kini sedang digenjot pembangunannya,” tambah wanita yang murah senyum itu.
Rizki juga meminta aktifkan connection Joglosemar. Dimana masing-masing bandaranya sudah berstatus internasional.
“Jadi kelak orang mau ke Joglosemar, bisa via Adi Sucipto Jogja, Adi Sumarmo Solo dan Ahmad Yani Semarang, lalu dikoneksi melalui overland, jalur darat, jadi Wisman Thailand dan Wisman manapun saat menyambangi Indonesia bisa dapat apa yang mereka cari di tanah air kita,” tandasnya.
Seperti diketahui, Pertumbuhan pariwisata Thailand yang meningkat setiap tahunnya menjadikan Negeri Gajah Putih tersebut salah satu pasar prioritas di wilayah Asia Tenggara.
Indonesia pada tahun ini menargetkan sebanyak 135.000 wisatawan asal Thailand. Pada 2015, kunjungan wisatawan asal Thailand ke Indonesia sebanyak 93.590 orang.
Kunjungan tersebut masih jauh di bawah kunjungan wisatawan Thailand ke negara-negara lainnya di Asia Tenggara, seperti Singapura yang mencapai 1.571.982 wisatawan dan Malaysia yang mencapai 1.247.270 wisatawan.